Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatat kinerja positif di 2024. Tahun ini kinerja MIKA diprediksi masih akan positif.
MIKA menutup kuartal terakhir 2024 dengan pendapatan sebesar Rp 1,25 triliun, naik 7,6% secara kuartalan (qoq). Kenaikan ini terjadi seiring penurunan biaya operasional sebesar 3,4% secara qoq, sehingga EBITDA pada periode ini juga tumbuh hingga 16,3% menjadi Rp 481 miliar.
Alhasil, total pendapatan MIKA pada tahun 2024 menjadi Rp 4,8 triliun, naik 14,3% secara tahunan (yoy). Dus, EBITDA kumulatif pada periode yang sama naik 23,8% secara yoy mencapai Rp 1,8 triliun.
Pendapatan positif MIKA tahun 2024 lalu salah satunya berasal dari layanan rawat jalan yang pendapatannya naik hingga 15,8% secara yoy, mencapai Rp 4,9 triliun.
Memang, jumlah pasien rawat jalan meningkat sampai lebih dari 3 juta kunjungan, naik 5,2% secara yoy. Belum lagi, rata-rata pendapatan per pasien rawat jalan turut naik 10,1% secara yoy menjadi Rp 536.000.
Baca Juga: Saham Mitra Keluarga (MIKA) Dipantau Bursa, Simak Prospek Kinerja dan Rekomendasinya
Selaras, pendapatan dari pasien rawat inap dalam setahun juga meningkat hingga 13,6% menjadi Rp 3,3 triliun, seiring bertambahnya volume rawat inap sebesar 6,5% secara yoy menjadi 316 ribu perawatan. Dus, rata-rata pendapatan pasien rawat inap meningkat 8,4% secara yoy menjadi Rp 3,8 juta.
Dengan capaian itu, MIKA mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang tahun 2024, naik hingga 25,1% secara yoy.
Gross margin yang diperoleh pun mencapai 53,7%, meningkat dari 49,9% pada 2023. Itu bisa terjadi karena ada pergeseran customer mix dari pasien BPJS ke pasien asuransi reguler. Memang, kontribusi pasien BPJS di rumah sakit-rumah sakit MIKA menurun menjadi 14,8% saja, dibanding tahun sebelumnya sebesar 18,4%.
Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia menilai prospek positif MIKA tahun lalu akan berlanjut pada tahun ini.
“Kami melihat prospek MIKA masih positif, ditopang oleh pertumbuhan volume yang solid dengan intensitas pendapatan stabil, peningkatan margin seiring naiknya proporsi pasien non-JKN, ekspansi bisnis yang berkelanjutan, dan neraca keuangan yang tetap sehat,” sebut Sarkia dalam riset 8 April 2025.
Dengan begitu, Sarkia masih mempertahankan rating buy untuk saham MIKA. Namun, target harganya diturunkan dari Rp 3.500 menjadi Rp 2.900 per saham.
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Catat Kenaikan Laba 25,12% ke Rp 1,15 Triliun di 2024
Selanjutnya: BSI GIFS 2025 Bakal Digelar 29 April, Ini Sederet Agendanya
Menarik Dibaca: Apakah Anak-Anak Boleh Minum Kopi? Ini Jawabannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
