kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Prospek Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan Suplai Hingga Kebijakan Tarif Trump


Senin, 03 Maret 2025 / 20:42 WIB
Prospek Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan Suplai Hingga Kebijakan Tarif Trump
ILUSTRASI. rga minyak dunia diperkirakan masih tertekan di tahun 2025. Persoalan suplai hingga perang dagang membayangi prospek harga minyak dunia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia diperkirakan masih tertekan di tahun 2025. Persoalan suplai hingga perang dagang membayangi prospek harga minyak dunia.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI berada di US$ 69,89 per barel atau naik 0,19% dalam 24 jam terakhir pada Senin (3/3) pukul 19.12 WIB. Minyak Brent juga menguat 0,31% ke US$ 73,03 per barel.

Namun, sepekan terakhir keduanya masih tertekan, masing-masing 1,15% dan 2,37%. Penurunan itu mengakumulasi pelemahan harga minyak WTI dan Brent sebesar 3,87% dan 4,19% dalam sebulan.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penopang harga minyak saat ini berangkat dari pelarangan Chevron beroperasi di Venezuela. Hal itu berpotensi menghilangkan 200.000 barel per hari (bph).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menuju Penurunan Bulanan Pertama Sejak November, Jumat (28/2)

Selain itu, hasil yang kurang baik dalam perbincangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Hal itu dinilai akan menunda diakhirinya sanksi minyak Rusia.

Meski begitu, Lukman menilai jika sanksi dibuka pun hanya akan sedikit membantu harga minyak. "Secara pasokan tidak akan berbeda banyak juga karena selama ini minyak Rusia masih dapat diserap China dan India," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).

Analis Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan menambahkan, harga minyak juga menghadapi tekanan jual yang tajam karena ancaman tarif tambahan dari Trump. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Pengenaan tarif tambahan dari Trump pada China diperkirakan akan membuat produk-produk China kurang kompetitif di pasar global. "Skenario seperti itu menunjukkan prospek permintaan minyak yang lemah, mengingat China adalah importir minyak terbesar ke-2 di dunia," terangnya. 

Untuk semester I 2025, Lukman berpandangan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga minyak cukup beragam. Setelah sempat didukung oleh rusaknya pipa minyak Caspian di Kazakhstan, tetapi ternyata output masih sempat mencapai rekor produksi 2,12 juta bph.

"Sementara itu, rencana Rusia untuk menghidupkan kembali projek minyak di Kurdistan berpotensi menambahkan suppai 300.000 bph," katanya.

Dus, Lukman memperkirakan harga minyak pada semster I 2025 berada di US$ 65 per barel. Sementara Brahmantya memproyeksikan harga minyak di US$ 67 per barel.

Adapun prospek hingga akhir tahun juga masih akan tertekan lantaran diperkirakan masih akan surplus pasokan. Namaun yang perlu dicermati adalah kapan dan apakah OPEC+ akan memulihkan produksinya, serta produksi di Amerika Utara dengan kebijakan pro fosil Trump.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2%, Usai Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela

Kekhawatiran perang dagang global diperkirakan juga akan menekan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak. Sehingga, Lukman memperkirakan sentimen yang bisa memberikan sentimen positif hanya dari China.

"Pemerintah China diperkirakan akan terus menambahkan estimus pada ekonomi," sebutnya. Dengan begitu, Lukman memproyeksikan harga minyak di akhir tahun 2025 berada di US$ 60 per barel.

Selanjutnya: IHSG Menguat 3,97%, Senin (3/3), Simak Proyeksinya pada Selasa (4/3)

Menarik Dibaca: Simak Inisiatif Vinilon Group dalam Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×