kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Harga Minyak Mentah Dunia Diperkirakan Masih Bergejolak


Minggu, 19 Januari 2025 / 17:09 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Diperkirakan Masih Bergejolak
ILUSTRASI. Harga minyak diperkirakan masih bergejolak, dipengaruhi oleh potensi kelebihan pasokan dan ketidakpastian mengenai sanksi terhadap Rusia. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak diperkirakan masih bergejolak, dipengaruhi oleh potensi kelebihan pasokan dan ketidakpastian mengenai sanksi terhadap Rusia.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak WTI berada di US$ 77,88 per barel atau turun 1,02% pada Jumat (17/1). Meski begitu, harganya masih dalam tren kenaikan empat minggu beruntun.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, sentimen yang berada di pasar cenderung spekulatif. Meskipun menurutnya, sentimen sanksi diperkirakan tidak berdampak jangka panjang.

Baca Juga: Harga Minyak Menuju Kenaikan Minggu Keempat, Investor Menimbang Dampak Sanksi AS

Selain itu, ia juga berpandangan bahwa OPEC+ masih perlu memulihkan produksi tahun ini dan produksi Amerika Utara masih akan meningkat, sementara permintaan tumbuh pelan.

Lukman memaparkan suplai minyak tahun 2025 diperkirakan meningkat 1,6 juta barel per hari (bph) menjadi 102,6 juta bph, di luar potensi pemulihan produksi OPEC+. Produksi Amerika Utara juga diperkirakan naik 1,1 juta barel, berasal dari AS sebesar 800 ribu dan Kanada 300 ribu.

Sementara itu, permintaan naik 1,3 juta barel menjadi 103,9 juta barel. "Secara kasar terlihat masih akan sedikit surplus, namun perlu diingat OPEC+ besar kemungkinan akan memulihkan produksi mereka sekitar 2 juta bph tahun ini, namun tentunya ini masih tidak mungkin bisa dipastikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/1).

Baca Juga: Harga Minyak Sedikit Turun Setelah Lonjakan akibat Penurunan Stok AS dan Sanksi Rusia

Oleh sebab itu, Lukman berpandangan bahwa sentimen harga minyak masih akan terus negatif sampai pemulihan ekonomi global, terutama China. "Namun, China sendiri masih akan terus mendorong elektrifikasi kendaraan," lanjutnya.

Karenanya, saat ini Lukman memperkirakan target harga minyak masih kisaran US$ 60 per barel.

Selanjutnya: Jumlah Penduduk Miskin Turun di September 2024, Kemensos Ungkap Faktornya

Menarik Dibaca: Film 1 Kakak 7 Ponakan Siap Sentuh Hati Penonton Bioskop

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×