Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Umumnya manajer investasi mengalokasikan dana pada saham-saham perusahaan dengan fundamental baik. Agar dalam jangka panjang, kinerja perusahaan tetap terangkat.
Begitu pula strategi yang diterapkan PT CIMB – Principal Asset Management (CPAM) dalam mengelola produk reksadana saham syariah CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.
Mengacu data Infovesta Utama, secara year to date (ytd) hingga 29 April 2016, CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah mencetak imbal hasil (return) 5,39%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang tumbuh 8,55% periode sama.
Chief Investment Officer CPAM Cholis Baidowi berujar, meskipun secara ytd kinerja CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah kurang unggul ketimbang ISSI, ia optimistis dalam jangka panjang, return reksadana saham syariah ini akan melaju.
Sebab, perusahaan memarkirkan dana pada perusahaan-perusahaan dengan fundamental kokoh yang sesuai dengan prinsip syariah.
"Kami cenderung overweight pada sektor saham konstruksi, telekomunikasi, serta konsumer," terangnya.
Apalagi ada beberapa katalis positif yang berpotensi menyokong kinerja pasar saham syariah di waktu mendatang. pertama, kebijakan pemerintah yang sudah menuju ke arah yang tepat untuk menyokong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Ketentuan pengampunan pajak atau tax amnesty juga tengah digodok oleh pihak legislatif. Jika kebijakan tersebut resmi berlaku, pendapatan pajak pemerintah Indonesia akan melambung guna merealisasikan berbagai program kebijakan.
Kedua, pemulihan private sektor sejak kuartal IV 2015 yang diterawang kian membaik sepanjang tahun 2016. "Indikator seperti penjualan otomotif, semen, barang konsumsi serta pencapaian kontrak baru konstruksi telah pulih," tukasnya.
Optimisme tersebut juga tercermin pada alokasi efek saham yang melebihi porsi 90%. Mengacu fund fact sheet per Maret 2016, sebanyak 92,95% dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah diparkir pada efek saham syariah. Sementara 5,34% diendapkan dalam instrumen pasar uang serta 1,71% pada instrumen lainnya.
"Kami akan mempertahankan porsi saham syariah di atas 90%. Perubahan porsi saham tergantung pada situasi internal dan eksternal mendatang," jelasnya.
Adapun per 29 April 2016, CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 1.427,19. Per Maret 2016, reksadana saham syariah ini telah menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 168,44 miliar.
Nah, investor yang ingin mengoleksi reksadana tersebut dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 100 ribu. Pembelian selanjutnya juga minimum Rp 100 ribu.
Perusahaan mengutip biaya pembelian maksimal 3%. Bagi investor yang menjual kembali unit penyertaan reksadana dalam waktu kurang dari setahun akan dikenakan biaya maksimal 1%. Perusahaan tidak mengutip biaya apabila penjualan digelar setelah satu tahun kepemilikan.
Ada pula biaya pengalihan maksimal 1% serta biaya kustodian maksimal 0,11% (di luar PPN). Lalu biaya jasa manajer investasi maksimal 5% per tahun (di luar PPN).
Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo berpendapat, secara ytd, kinerja CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah dibebani oleh performa saham LSIP yang merosot 15,66% (ytd) serta ASII yang meluncur 7,24% (ytd).
Namun, Beben menduga, sepanjang tahun 2016, kinerja CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah akan jalan dengan ISSI. "Pasar saham diprediksi masih akan tumbuh positif pada tahun 2016," terangnya.
Berdasarkan Infovesta Sharia Equity Fund Index, dengan menggunakan beta 1,0026, Beben menerawang rata-rata kinerja reksa dana saham syariah diprediksi berada pada kisaran 11,1%-14,5% sepanjang tahun 2016. Sementara kinerja reksadana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah dengan menggunakan beta 1,0485 diprediksi pada rentang 11,3%-14,9%.
"Sebaiknya investasi reksadana ini jangka panjang minimal lima tahun dan disesuaikan dengan tujuan investasi," pungkasnya.
Berikut lima besar efek dalam portofolio CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah :
PT Astra International Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News