Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Apalagi ada beberapa katalis positif yang berpotensi menyokong kinerja pasar saham syariah di waktu mendatang. pertama, kebijakan pemerintah yang sudah menuju ke arah yang tepat untuk menyokong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Ketentuan pengampunan pajak atau tax amnesty juga tengah digodok oleh pihak legislatif. Jika kebijakan tersebut resmi berlaku, pendapatan pajak pemerintah Indonesia akan melambung guna merealisasikan berbagai program kebijakan.
Kedua, pemulihan private sektor sejak kuartal IV 2015 yang diterawang kian membaik sepanjang tahun 2016. "Indikator seperti penjualan otomotif, semen, barang konsumsi serta pencapaian kontrak baru konstruksi telah pulih," tukasnya.
Optimisme tersebut juga tercermin pada alokasi efek saham yang melebihi porsi 90%. Mengacu fund fact sheet per Maret 2016, sebanyak 92,95% dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah diparkir pada efek saham syariah. Sementara 5,34% diendapkan dalam instrumen pasar uang serta 1,71% pada instrumen lainnya.
"Kami akan mempertahankan porsi saham syariah di atas 90%. Perubahan porsi saham tergantung pada situasi internal dan eksternal mendatang," jelasnya.
Adapun per 29 April 2016, CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 1.427,19. Per Maret 2016, reksadana saham syariah ini telah menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 168,44 miliar.
Nah, investor yang ingin mengoleksi reksadana tersebut dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 100 ribu. Pembelian selanjutnya juga minimum Rp 100 ribu.