Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
BANDUNG. Langkah baru diambil oleh PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) untuk kian dekat dengan investornya. Perkara jarak diretas MAMI untuk menjangkau calon investor di daerah yang masih belum memiliki kantor cabang MAMI melalui kehadiran platform www.klikmami.com.
"Saat ini kita memang hanya di 5 kota dan belum punya rencana menambah kantor cabang baru," kata Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur MAMI di Eduplex Bandung, Sabtu (23/4). Memang selain kantor cabang, produk investasi MAMI juga tersedia di 20 mitra yang 18 diantaranya adalah perbankan. Lima kota tersebut didasarkan pada domisili klien terbanyak.
Dengan kehadiran klikmami.com maka jarak tempuh penjualan produk kian jauh. "Ada permintaan tinggi terutama dari media sosial untuk menyediakan layanan jual beli reksadana online maka klikmami.com kami hadirkan," jelas Legowo.
Dalam rangka memperkenalkan klikmami.com lebih dekat, MAMI akan menggelar roadshow lanjutan ke Jogjakarta, Semarang, Medan dan Surabaya. "Sekarang zaman serba online, walau memang kehadiran personal tetap tidak tergantikan. Tapi kami percaya ini cara menggaet investor yang efektif untuk sekarang dibanding tambah kantor baru," terang Legowo.
Selain mengharapkan bisa menggaet 13.500 investor baru di tahun 2016 ini, MAMI juga optimis dana kelolaan yang didapat akan meningkat. "Melihat outlook sepanjang kuartal satu 2016 ini sudah jelas bahwa aktivitas ekonomi Indonesia lebih baik tentunya imbas ke kami pun lebih positif," kata Putut E. Andanawarih, Direktur Pengembangan Bisnis MAMI.
Pada kesempatan ini MAMI juga menekankan pada produk reksadana manulife dana kas yang merupakan bagian dari reksadana pasar uang. "Targetnya masyarakat sudah pernah dan punya tabungan. Edukasinya sederhana bahwa tabungan itu nggak cukup untuk masa depan, penting untuk pindahkan ke pasar uang," ujar Putut.
Namun bukan berarti klikmami.com hanya menyediakan produk reksadana pasar uang. "Kami tetap sediakan semuanya," ujar Legowo.
Untuk saat ini investor MAMI yang aktif dan memiliki saldo aktif sebanyak 60.000 investor. Mayoritas datang dari investor retail dan hanya 100 yang berasal dari institusi. "Namun dana kelolaan paling besar memang datang dari institusi," kata Legowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News