Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Prediksi Endang, sepanjang tahun 2016, return Investa Dana Dollar Mandiri akan berkisar 3% - 5%.
Per 25 November 2016, Investa Dana Dollar Mandiri telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai US$ 1,352. Produk reksadana pendapatan tetap ini sudah mendulang dana kelolaan sebanyak US$ 7,7 juta per Oktober 2016.
Nah, investor yang berminat mengoleksi reksadana ini dapat melakukan pembelian awal minimal US$ 100 dengan biaya pembelian maksimal 1%. Apabila investor melepaskan kepemilikannya dalam kurun waktu kurang dari setahun, akan dikutip biaya penjualan maksimal 1%.
Penjualan kembali di atas waktu satu tahun tidak dikenakan biaya. Ada pula biaya jasa manajer investasi maksimum 2% per tahun serta imbal jasa bank kustodian maksimal 0,12% per tahun.
Reksadana yang meluncur sejak 28 Mei 2008 tersebut menggunakan bank kustodian Standard Chartered cabang Jakarta.
Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo berpendapat, adanya komposisi obligasi korporasi dalam portofolio Investa Dana Dollar Mandiri menjadi salah satu faktor yang menyeret performa.
Maklum, mengutip situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 22 November 2016, kinerja pasar obligasi korporasi (INDOBeX Corporate Total Return) hanya mencapai 11,21% (YtD), lebih rendah ketimbang performa pasar obligasi pemerintah (INDOBeX Government Total Return) yang melaju 12,62% (YtD).
Beben memproyeksikan, sepanjang tahun 2016, Investa Dana Dollar Mandiri berpotensi mencetak return 4,5% - 6,5%. "Dengan memperhatikan kondisi fundamental dalam negeri, diprediksi ada potensi pembalikan arah atau rebound dari pasar pendapatan tetap," ujarnya.
Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang patut dicermati. Mulai dari pergerakan rupiah terhadap dollar AS hingga spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News