kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

MES & Bahana TCW rilis reksadana pendapatan tetap


Jumat, 18 November 2016 / 18:53 WIB
MES & Bahana TCW rilis reksadana pendapatan tetap


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggandeng PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) untuk meracik reksadana pendapatan tetap yang bertajuk Reksadana Bahana MES Syariah Fund.

Edward Lubis, Direktur Utama Bahana TCW menjabarkan, ada empat pilihan kontribusi yang dapat diambil investor. Pertama, paket platinum, di mana 100% pokok dan return investasi akan disumbangkan ke MES.

Kedua, paket gold yakni pokok investasi akan menjadi milik investor, namun 100% return akan disalurkan ke MES. Ketiga, paket silver yaitu pokok investasi sepenuhnya milik investor, hanya 50% dari return disumbangkan ke MES.

Lalu keempat, paket reguler di mana baik pokok maupun return investasi menjadi milik investor sehingga sumbangan ke MES akan bersumber dari biaya manajemen.

Bahana TCW mematok biaya manajemen sebesar 1,5% per tahun. Dari jumlah tersebut, setengahnya akan disumbangkan pula ke MES.

Dana kelolaan Reksadana Bahana MES Syariah Fund nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun sinergi dan kemitraan di antara individu dan lembaga syariah, menyalurkan beasiswa guna meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya di dunia pendidikan ekonomi syariah, serta mensosialisasikan tata usaha syariah ke berbagai lembaga atau perusahaan di Indonesia.

Edward berharap, hingga tahun 2017, Reksadana Bahana MES Syariah Fund dapat mencetak dana kelolaan hingga Rp 500 miliar. Untuk saat ini, produk tersebut sudah mengoleksi dana kelolaan sekitar Rp 38,5 miliar.

Ini berasal dari tujuh institusi yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Jaminan Kredit Indonesia, Jaminan Kredit Indonesia Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, serta Bank CIMB Niaga.

"Untuk mendapatkan dana dalam waktu singkat memang melalui investor institusi. Tapi untuk memperluas gaungnya, kami juga masuk ke investor ritel," imbuhnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×