kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.124   -104,00   -0,64%
  • IDX 7.915   22,05   0,28%
  • KOMPAS100 1.121   3,64   0,33%
  • LQ45 831   1,56   0,19%
  • ISSI 264   1,16   0,44%
  • IDX30 430   1,00   0,23%
  • IDXHIDIV20 493   0,63   0,13%
  • IDX80 125   0,48   0,39%
  • IDXV30 128   0,47   0,37%
  • IDXQ30 139   0,20   0,14%

Kinerja TPIA Melonjak di Semester I 2025, Cermati Rekomendasi Analis


Kamis, 14 Agustus 2025 / 06:50 WIB
Kinerja TPIA Melonjak di Semester I 2025, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk secara resmi telah mengubah nama Perseroan menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) dengan kode saham TPIA.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatat lonjakan kinerja di semester I, meski sebagian besar pertumbuhan dari keuntungan non-operasional.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatat lonjakan kinerja pada semester I 2025, meski sebagian besar pertumbuhan tersebut dinilai berasal dari keuntungan non-operasional.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu ini membalik kerugian US$ 46,62 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi laba bersih US$ 1,61 miliar. Pendapatan juga naik signifikan dari US$ 866,49 juta menjadi US$ 2,92 miliar.

Direktur sekaligus Chief Financial Officer TPIA, Andre Kohr, menjelaskan pencapaian tersebut terutama didorong oleh akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd (Aster) dari Shell pada 1 April 2025. Akuisisi ini menandai langkah TPIA merambah bisnis kilang.

Baca Juga: Kinerja Emiten Distributor Alkes Moncer di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi tersebut,” ujar Andre dalam keterbukaan informasi, 31 Juli 2025. 

Dari akuisisi ini, TPIA memperoleh keuntungan senilai US$ 1,75 miliar.

Namun, aksi korporasi tersebut juga meningkatkan beban pokok pendapatan secara signifikan, dari US$ 853,64 juta menjadi US$ 3,02 miliar. 

 

Lonjakan ini dipicu integrasi nilai barang jadi milik Aster sebesar US$ 455,25 juta, kenaikan biaya bahan baku dari US$ 610,63 juta menjadi US$ 2,09 miliar, serta biaya pabrikasi yang meningkat dari US$ 104,54 juta menjadi US$ 207,96 juta.

Beban keuangan turut naik 39,6% year-on-year, dari US$ 77,22 juta menjadi US$ 107,80 juta, terutama akibat bunga utang bank yang melonjak dari US$ 36,84 juta menjadi US$ 72,99 juta. 

Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Agresif Lakukan Ekspansi, Cermati Rekomendasi Analis

Akibatnya, TPIA mencatat rugi kotor US$ 99,51 juta, berbalik dari laba kotor US$ 12,84 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, menilai bisnis inti TPIA masih tertekan akibat kelebihan pasokan di Asia dan margin produk yang tipis. 




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×