kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi obligasi korporasi di reksadana pasar uang


Senin, 28 November 2016 / 19:59 WIB
Porsi obligasi korporasi di reksadana pasar uang


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

Investment Director PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengakui, saat ini perusahaan masih mempertahankan porsi obligasi korporasi sekitar 50% dalam reksadana pasar uang mereka.

Namun, jika valuasi rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) mulai stabil, perusahaan berencana menggemukkan porsi surat utang emiten hingga 60%. Di pasar spot, Senin (28/11) valuasi rupiah melemah tipis 0,05% di level Rp 13.532 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.

"Sektor (obligasi korporasi) tidak spesifik. Yang penting yield dan rating bagus," imbuhnya. Mengutip fund fact sheet reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund per Oktober 2016, lima efek terbesar obligasi korporasi berasal dari sektor keuangan, baik perbankan maupun perusahaan pembiayaan (multifinance). Adapun perusahaan hanya akan mengakumulasi obligasi korporasi dengan rating minimal "idBBB+.

Di sisi lain, PT Panin Asset Management mempertahankan porsi obligasi korporasi berkisar 40% untuk produk reksadana pasar uangnya. Sisanya berupa deposito perbankan dan kas. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan, investor biasanya memanfaatkan reksadana pasar uang sebagai tempat parkir sementara sebelum mengalihkannya ke produk reksadana lain yang lebih berisiko.

"Pertimbangan porsi obligasi tidak hanya soal return, tapi juga kemudahan melakukan switching. Sehingga tidak bisa semua di obligasi yang kurang likuid," paparnya.

Adapun obligasi korporasi yang ditilik minimal dengan rating "idA". Kendati demikian, perusahaan akan berusaha mempertahankan tingkat return sembari menjaga likuiditas reksadana pasar uangnya.

Sementara Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menjelaskan, perusahaan bakal tetap fokus pada aset deposito untuk produk reksadana pasar uang. Memang investor kerap memanfaatkan momentum koreksi harga dengan mengakumulasi obligasi korporasi.

"Tapi investor reksadana pasar uang kami tidak suka volatilitas. Jadi kami tetap 100% di deposito," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×