CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.621   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Masuk MSCI, Harga Saham RAJA Mendaki, Investor Ritel Pilih Beli / Jual?


Kamis, 04 Desember 2025 / 08:14 WIB
Masuk MSCI, Harga Saham RAJA Mendaki, Investor Ritel Pilih Beli / Jual?
ILUSTRASI. Masuk MSCI, Harga Saham RAJA Mendaki, Investor Ritel Pilih Beli / Jual?


Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  Jakarta. Harga saham emiten energi terafiliasi Happy Hapsoro, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) terus mendaki usai masuk Indeks MSCI Small Cap periode November 2025-Februari 2026. Investor ritel sebaiknya beli atau jual saham RAJA?

Harga saham RAJA pada akhir perdagangan Rabu 3 Desember 2025 ditutup di level 6.600 naik 200 poin atau 3,13% dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam perdagangan 30 hari terakhir, harga saham RAJA terakumulasi naik 2.430 poin atau 58,27%.

Harga saham RAJA tren naik sejak pengumuman masuknya saham milik pengusaha yang juga suami Ketua DPR Puan Maharani ini ke Indeks MSCI Small Cap.

Baca Juga: OJK Investigasi Kasus Investor Kehilangan Dana Rp 71 Miliar di Mirae Asset Sekuritas

Meski telah naik tinggi, analis prediksi harga saham RAJA masih berpotensi meningkat. Pasalnya, kinerja RAJA pada tahun 2025 cukup  bagus.

RAJA mencatat kenaikan pendapatan di tengah penurunan laba bersih hingga periode kuartal III-2025. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (2/12/2025), RAJA membukukan pendapatan sebesar US$ 196,04 juta, naik 3,36% yoy dari US$ 189,66 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Rincian Pendapatan RAJA Kuartal III-2025

Pendapatan bersih RAJA sebagian besar berasal dari pihak ketiga, yang meliputi:

- Penjualan gas: US$ 106,4 juta  
- Lifting minyak dan gas: US$ 37,61 juta  
- Jasa penyaluran minyak KSO: US$ 25,75 juta  
- Operasi & pemeliharaan: US$ 4,9 juta  
- Jasa fasilitas LPG: US$ 1,74 juta  
- Jasa sewa: US$ 1,57 juta  
- Kompresi & transmisi gas: US$ 1,29 juta  
- Penyediaan kendaraan, tenaga kerja & konsultasi proyek: US$ 1,08 juta  
- Pendapatan lain-lain: US$ 2,87 juta  

Sementara pendapatan dari pihak berelasi melalui aktivitas engineering, procurement, and construction (EPC) tercatat US$ 5,98 juta.

Tonton: 150 WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia, Mayoritas Terjerat Kasus Narkotika

Laba Bersih Induk Turun 8,34%

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan turut naik menjadi US$ 139,75 juta (dari sebelumnya US$ 138,24 juta). Dampaknya, RAJA masih mencatat peningkatan laba bruto menjadi US$ 56,28 juta, naik dari US$ 51,41 juta.

Namun dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 8,34% yoy menjadi US$ 17,75 juta, dari posisi sebelumnya US$ 19,36 juta.

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menjelaskan penurunan laba induk terutama dipengaruhi oleh:

1. Divestasi sebagian kepemilikan RAJA pada PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) saat IPO awal 2025.  
2. Pergeseran kontribusi laba, di mana pertumbuhan justru lebih besar berasal dari entitas anak yang tidak dimiliki penuh.  
3. Peningkatan beban keuangan serta depresiasi aset baru.

Djauhar menegaskan divestasi RATU merupakan bagian dari strategi korporasi untuk memperkuat struktur permodalan dan fokus pada bisnis inti.

“Hingga Kuartal III 2025, kinerja RAJA tetap konsisten dan sesuai proyeksi. Kami optimistis target 2025 dapat tercapai lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Harga Emas Stabil, Perak Cetak Rekor Baru di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Pandangan Analis: Margin Tertekan, Beban Naik

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menilai:

- Laba bersih induk tertekan akibat biaya keuangan tinggi  
- Depresiasi meningkat dari aset baru  
- Porsi laba ke kepentingan nonpengendali naik  

Menurutnya, meski laba konsolidasian naik, laba induk tetap terkoreksi.

Head of Korea Investment Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menambahkan bahwa margin RAJA melemah akibat:

- Kenaikan beban operasional  
- Beban pemeliharaan lebih tinggi  
- Margin beberapa kontrak gas menurun  

Tonton: China Murka! Jepang Berencana Kirim Rudal Canggih ke Filipina

Prospek RAJA 2025–2026

2025: Pertumbuhan flat hingga moderat
Margin diperkirakan belum pulih akibat tingginya cost of fund dan tekanan biaya.

2026: Prospek membaik
Pemulihan dapat terjadi bila:

- Integrasi akuisisi LNG/midstream berjalan efektif  
- Volume distribusi gas meningkat  
- Suku bunga turun sehingga meringankan biaya keuangan  
- Infrastruktur LNG mulai menghasilkan pendapatan lebih stabil  

“Sisi positif datang dari ekspansi LNG dan potensi penurunan biaya keuangan. Namun risiko tetap ada pada belanja modal besar dan volatilitas harga gas,” jelas Sukarno.

Baca Juga: Refinancing Kapal Danaputri 1, GTS Internasional (GTSI) Raih Pinjaman dari BNI

Rekomendasi Saham RAJA

- Sukarno Alatas (Kiwoom Sekuritas): Hold  
  - Target harga: Rp 6.800 – Rp 7.000  
  - Support jangka pendek: Rp 6.350  

- Muhammad Wafi (Korea Investment Sekuritas): Hold  
  - Target harga: sekitar Rp 6.400

Kinerja RAJA masih menghadapi tekanan margin hingga akhir 2025, namun prospek 2026 dinilai lebih solid seiring meningkatnya permintaan gas industri dan utilisasi jaringan.

Setelah Sumatera, Waspadai Bibit Siklon Tropis di Selatan Indonesia Jelang Nataru 2026

Selanjutnya: Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Menarik Dibaca: Desember Hemat Pakai Promo HokBen x SeaBank, Beli Menu Apa Saja Bonus Hoka Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×