kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Fenomena Downtrading hingga Peredaran Rokok Ilegal Tekan Kinerja HM Sampoerna (HMSP)


Rabu, 03 Desember 2025 / 21:31 WIB
Fenomena Downtrading hingga Peredaran Rokok Ilegal Tekan Kinerja HM Sampoerna (HMSP)
ILUSTRASI. Rekomendasi saham HM Sampoerna (HMSP) setelah penjualan turun 5,3% dan laba anjlok 13,7% di kuartal III-2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) melaporkan kinerja yang kurang mengesankan di sepanjang kuartal III-2025. 

Hingga September 2025, HMSP membukukan penjualan bersih sebesar Rp 83,7 triliun, turun 5,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 88,5 triliun. 

Sementara itu, laba bersih tercatat Rp 4,5 triliun, merosot 13,7% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Meski begitu, capaian ini menunjukkan perbaikan bila dibandingkan Semester I-2025, ketika laba bersih anjlok 36% secara tahunan.

Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi menyampaikan penurunan kinerja perusahaan terutama dipengaruhi melemahnya daya beli konsumen dewasa yang beralih ke produk dengan harga lebih rendah (downtrading) serta adanya peredaran rokok ilegal.

Menurut Ivan, di tengah tantangan dan dinamika industri yang terus berkembang, HMSP tetap konsisten menjalankan strategi bisnis serta terus berinovasi demi memperkuat kualitas produk dan portofolio lintas segmen, baik di segmen rokok konvensional maupun produk bebas asap.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Tertekan Prospek Pemangkasan The Fed, Rupiah Berpeluang Menguat  

"Kami juga terus memperkuat organisasi melalui pengembangan kompetensi sumber daya manusia guna meningkatkan daya saing dan menjadi salah satu pusat talenta Philip Morris International (PMI),” ujar Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, dalam Paparan Publik di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Ivan menambahkan bahwa dukungan pemerintah menjadi aspek penting dalam menjaga keberlangsungan industri legal di tengah berbagai tantangan. Selain itu, ia menyambut baik kebijakan pemerintah yang mempertahankan tarif cukai tahun ini dan tahun 2026 mendatang. 

Kebijakan tersebut, bersamaan dengan penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal, dinilai memberikan ruang bagi industri hasil tembakau legal untuk bertahan, menjaga penerimaan negara, serta mendukung perekonomian nasional.

Pada kesempatan yang sama, Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, menilai bahwa langkah pemerintah dalam memberantas rokok ilegal akan berdampak positif bagi industri tembakau. Ini berpotensi meningkatkan volume penjualan produk rokok HMSP ke depan.

"Sebenarnya ini berdampak secara umum ke sektor tembakau. Makanya sektor ini kita bilang stabilisasi. Dampak dari banyak regulasi pemerintah memang belum signifikan karena tarif cukai meski tidak naik tapi masih tinggi, kecuali diturunkan itu berdampak signifikan sekali," ujar Sarkia.

Sarkia pun memproyeksikan performa top line HMSP akan cenderung moderat hingga akhir tahun 2025. Sementara, kondisi laba bersih perusahaan diprediksi masih terkoreksi. 

"Untuk bottom line masih tertekan karena ada one off biaya dari Surat Ketetapan Pajak sekitar Rp 500 miliar," tambah Sarkia.

 

Untuk tahun 2026, Sarkia memproyeksikan kinerja HMSP akan membaik seiring pulihnya daya beli masyarakat, stabilnya kondisi industri rokok, serta tidak adanya kenaikan tarif cukai.

Selain itu, HMSP saat ini juga tengah bernegosiasi dengan pemerintah terkait klaim pajak bernilai lebih dari Rp 1 triliun. Hasil dari proses pembahasan tersebut diperkirakan akan berdampak pada kinerja bottom line HMSP.

"Pendapatan HMSP 2026 harusnya tumbuh middle single digit antara 5%-6%, tapi dari sisi bottom line itu tumbuh double digit. Jadi asumsinya apabila engga ada biaya pajak lagi tahun depan, harusnya pemulihan kinerjanya bakal kuat," tambahnya.

Sarkia saat ini merekomendasikan buy saham HMSP di target harga Rp 1.150 per saham.

Selanjutnya: Live Streaming Arsenal vs Brentford, Prediksi & Jadwal Liga Inggris 2025-2026

Menarik Dibaca: 9 Mitos Tata Letak Dapur yang Sudah Nggak Relevan di 2025, Ayo Coba Gaya Baru!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×