Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah sempat tertunda hingga dua bulan lamanya, akhirnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) siap menerbitkan Kontrak Opsi Saham (KOS) pada pertengahan November nanti. Sebelum peluncuran itu, BEI akan terlebih dulu menggelar simulasi KOS pada minggu ke dua bulan Oktober.
"Simulasi ini digelar untuk menyosialisasikan mekanisme trading derivatif," kata Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia (BEI) Guntur Pasaribu kepada KONTAN hari ini (24/9).
Guntur mengakui, simulasi KOS ini memang sedikit terlambat. Itu dikarenakan hingga saat ini BEI masih mempersiapkan sistem perdagangannya. "Jika sudah selesai, tinggal menunggu persetujuan dari komisaris BEI dan diajukan ke Bapepam," katanya. Penyempurnaan draft perampungan perdagangannya sendiri masih dalam tahap rule making rule.
Untuk simulasi ini, BEI telah menyiapkan 34 penggerak pasar yang terbagi dalam 17 liquidity provider (LP) dan 17 non liquidity provider (Non LP). Menurut Guntur, para pelaku pasar sudah menyiapkan pembangunan aplikasi untuk front office. "Masing masing sudah menyiapkan teknis sistem dan aplikasinya," kata Guntur.
17 Perusahaan sekuritas yang tergabung dalam penggerak pasar adalah Anugerah Securindo Indah, Asjaya Indosurya Securities, Binaartha Parama, Danasakti Securities, Henan Putihrai, Indo Premier Securities, Kresnagraha Securindo, Nusadana Capital Indonesia dan Optima Kharya Capital Securities. Lantas, ada pula Pacific Duaribu Investindo, Phillip Securities Indonesia, Sucorinvest Central Gani, Sarijaya Permana Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Transpacific Securindo, Universal Broker Indonesia dan Valbury Asia Securities.
Sementara itu, 17 sekuritas yang akan ikut memperdagangkan KOS namun tidak terikat (Non LP) juga sudah menyatakan kesiapannya mengikuti simulasi KOS nanti. Mereka adalah Amantara Securities, Bahana Securities, Buana Capital, Danareksa Securities, Dhanawibawa Artha Cemerlang, Financorporindo Nusa, Indomitra Securities, JJ NAB Capital dan Minna Padi Investama. Selain itu, ada pula Mandiri Sekuritas, Millenium Atlantic Securities, NC Securities, Nikko Securities Indonesia, Panca Global Securities, Victoria Sekuritas, Wanteg Securindo, dan Yulie Sekurindo yang juga ikut masuk dalam daftar.
Dengan digelarnya simulasi edukasi perdagangan KOS melalui internet ini, Guntur mengharapkan investor atau calon investor bisa melihat bagaimana mekanisme dan tata cara perdagangan derivatif. "Kalau mereka mau coba-coba jual beli, nanti bisa dicoba dan dipelajari lewat internet melalui website BEI supaya paham," paparnya.
Guntur berharap, dengan adanya simulasi KOS ini, edukasi ke publik bisa berjalan. "Sehingga ketika launching nanti, investor sudah paham betul bagaimana transaksinya," ujar Guntur. Rencananya, simulasi akan digelar sampai KOS resmi dilaunching.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News