Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penyempurnaan produk Kontrak Opsi Saham (KOS) sudah memasuki babak finalisasi. Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia (BEI), Guntur Pasaribu akan meminta tanggapan pasar (rule making rule) dalam dua hari ke depan.
Hingga sore ini (12/8), BEI telah menerima 16 pihak yang bersedia menjadi penggerak pasar (liquidity provider). Mereka ini nantinya yang berkewajiban membuat dan menjaga pasar KOS tetap marak. Salah satu kewajiban liquidity provider adalah melakukan minimal 10 kontrak per hari. Sebagai imbalannya, "Otoritas bursa memberikan diskon fee transaksi sebesar 50%," ujar Guntur.
Keenam belas perusahaan itu antara lain Anugerah Securindo Indah, Asjaya Indosurya Securities, Binaartha Parama, Danasakti Securities, Henan Putihrai, Indo Premier Securities, Nusadana Capital Indonesia, Optima Kharya Capital Securities, Pacific Duaribu Investindo, Phillip Securities Indonesia, Prime Capital Securities, Sarijaya Permana Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Transpacific Securindo, Universal Broker Indonesia, dan Valbury Asia Securities.
BEI juga telah menjaring 18 sekuritas yang juga berminat memperdagangkan KOS, namun tidak terikat oleh minimal kontrak yang harus mereka capai per hari (nonliquidity provider).
Mereka adalah Amantara Securities, Bahana Securities, Buana Capital, Danareksa Securities, Dwidana Sakti Securindo, Dhanawibawa Artha Cemerlang, Financorporindo Nusa, JJ NAB Capital, Minna Padi Investama, Mandiri Sekuritas, Millenium Atlantic Securities, NC Securities, Nikko Securities Indonesia, Panca Global Securities, Primasia Securities, Victoria Sekuritas, Wanteg Securindo dan Yulie Sekurindo.
Pada tahap awal, BEI tetap akan menggunakan 20 saham sebagai aset dasar (underlying asset) dari perdagangan KOS. Guntur mengatakan, BEI akan memilih saham-saham itu dari 20 saham paling likuid di LQ45. "Saat ini mungkin memang baru 20 saham, tetapi tidak tertutup kemungkinan dalam perjalanannya nanti jumlahnya semakin bertambah," ujar Guntur.
Guntur mengaku optimistis produk KOS ini akan diminati pasar. Apalagi, karena saat ini sudah ada pihak yang menjamin likuiditasnya. Ia berharap pada bulan September mendatang, para investor sudah bisa berinvestasi melalui KOS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News