Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tren naik pada awal Mei 2025 ini. Dengan kenaikan tersebut, apakah sekarang saat yang tepat untuk beli, jual atau tahan saham blue chip bank?
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di bursa efek. Saham blue chip biasanya memiliki likuiditas tinggi dan nilai kapitaliasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah atau lebih.
Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. Saham-saham bank berkapitalisasi jumbo dan menjadi anggota LQ45 antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Baca Juga: Jadwal Pembayaran Gaji 13, PNS Akan Mendapat 100% Gaji & Tunjangan Bulanan
Berdasarkan data RTI, pada penutupan perdagangan Jumat 9 Mei 2025 harga saham BBCA ditutup di level 9.000 naik 25 poin atau 0,28% dari sehari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, harga saham BBCA telah naik 600 poin atau 7,14%.
Saham bank pelat merah BBRI juga ditutup menguat 1,31% ke level 3.840. Selama perdagangan sebulan terakhir, harga saham BBRI naik 150 poin atau 4,07%.
Bank pelat merah lainnya yakni BMRI ditutup melemah ke level 4.770, turun tipis 20 poin atau 0,42%. Dalam sebulan terakhir, harga saham BMRI terakumulasi naik 20 poin atau 0,42%.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, saham perbankan pergerakannya memang tidak se agresif emiten lain.
"Menurut saya saat ini dalam fase akumulasi. Secara perlhan harga saham banking juga menguat, jadi tinggal masalah waktu saja kok itu untuk diangkat," kata Ekky kepada Kontan.co.id, Selasa (6/5).
Ekky pun merekomendasikan saham BMRI buy terdekat di Rp 5.450- Rp 5.000, dan BBRI Rp 4.200- Rp 4.400 untuk target lanjutannya.
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta juga melihat prospek perkembangan perbankan di tahun ini memang masih relatively prospektif, dengan outlook suku bunga acuan kedepan yang benar-benar diturunkan, mengikuti The Fed. Hal ini bisa menggenjot pertumbuhan kredit.
"Kinerja bottom line nya juga bisa mengalami recovery dengan demikian NPL bisa ditekan secara optimum dan pertumbuhan kredit bagus," ucapnya.
Nafan merekomendasikan saham BBCA accumulative buy terdekat Rp 8.375, BMRI Rp 5.025, BBNI Rp 4.330, dan BBRI accumulative buy terdekat Rp 3.750.
Tonton: Harga Harley Davidson Tak Terpengaruh Perang Dagang
Selanjutnya: Wardah Luncurkan Serum Setara Laser yang Beri Hasil Klinis Tanpa Tindakan
Menarik Dibaca: Wardah Luncurkan Serum Setara Laser yang Beri Hasil Klinis Tanpa Tindakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News