kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertamina Geothermal (PGEO) Dapat Pendanaan JICA Rp 2,4 Triliun


Rabu, 20 Desember 2023 / 20:05 WIB
Pertamina Geothermal (PGEO) Dapat Pendanaan JICA Rp 2,4 Triliun
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal (PGEO) mengantongi pendanaan ini untuk proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mendapatkan pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$ 155 juta atau setara dengan Rp 2,40 triliun dengan kurs Rp 15.513 per dolar AS. Dana tersebut diberikan untuk mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT), panas bumi di Indonesia.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi mengatakan bahwa pengembangan potensi panas bumi tersebut melalui ground breaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan pada Selasa (19/12) lalu. 

“Jadi pembangunan tersebut nantinya, akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 Megawatt (MW) sehingga total panas bumi di wilayah itu menjadi 110 MW,” ujar Julfi melalui keterangan resmi, Rabu (20/12).

Baca Juga: Kembangkan Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Adapun dalam pengembangan proyek Lumut Balai Unit 2 tersebut, PGEO bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia yakni, Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co Ltd (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya Tbk. 

Lebih lanjut, Julfi menuturkan bahwa proyek Lumut Balai Unit 2 merupakan bentuk langkah konkrit PGEO untuk menjadi 1 Gigawatt (GW) company. 

Selain itu, menurut dia, proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 40 Tahun 2014. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Optimis Capai Pertumbuhan Berkelanjutan

Dia mengatakan, dengan dilaksanakannya groundbreaking, maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 ke tahap selanjutnya. Adapun proyek tersebut,  ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2024. 

“Maka setelah dilakukannya groundbreaking, kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS), hingga persiapan jalur transmisi,” kata dia. 

Sebagai informasi, PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq/tahun. Dengan begitu, hal ini menjadi langkah PGEO dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025, dan net zero emission atau emisi nol bersih pada 2060.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×