kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertamina Geothermal (PGEO) Dinilai Punya Prospek Positif, Cermati Rekomendasi Analis


Jumat, 24 November 2023 / 19:58 WIB
Pertamina Geothermal (PGEO) Dinilai Punya Prospek Positif, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Husni Mubarok. Production Enginer PGE berhasil mengembangkan sistem pengukuran laju alir dua fase atau two phase flow meter sebagai terobosan teknologi geotermal pertama di dunia.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Prospek PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi positif. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan dan prospek bisnis perseroan. Alif Ihsanario, Analis Riset dari MNC Sekuritas, menyatakan bahwa kenaikan kinerja ini juga berpotensi mempengaruhi harga saham PGEO.

Dalam analisis yang diumumkan pada 17 November 2023, Alif memproyeksi harga saham PGEO bisa mencapai Rp 1.830 per saham. 

Kendati pada Jumat (24/11), harga saham PGEO mengalami penurunan sebesar 4,11% ke level Rp 1.050 per saham. Harga ini mencerminkan price earning ratio (PER) sebesar 15,77 kali dan price book value ratio (PBV) sebesar 1,45 kali.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Bisa Maksimalkan Cuan dari Perdagangan Karbon

Alif menjelaskan bahwa analisis ini didasarkan pada laporan kuartal III-2023, di mana PGEO mencatatkan kinerja positif dengan peningkatan pendapatan usaha dari US$ 287,4 juta menjadi US$ 308,9 juta secara tahunan.

Selain itu, Alif menyebut proyeksi pendapatan perusahaan sebagai alasan tambahan untuk potensi kenaikan harga saham PGEO. Menurutnya, pertumbuhan ini diprediksi akan signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5% selama periode 2022 hingga 2028.

 

Dari segi operasional, Alif menekankan bahwa PGEO memiliki kinerja yang stabil dan rekam jejak yang solid, dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang mencapai lebih dari 80%. Angka ini melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat, yang hanya mencapai 69%.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Dukung Pelestarian Lingkungan di Wilayah Operasinya

Alif juga mencatat rencana ekspansi yang ambisius di dalam negeri, dengan target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun mendatang. 

Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai dianggap sebagai proyek strategis yang akan berdampak besar pada pertumbuhan panas bumi di Indonesia.

MNC Sekuritas menilai bahwa ekspansi ke luar negeri, khususnya di Kenya, menunjukkan komitmen PGEO terhadap diversifikasi geografis. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Chevron & Mubadala Jajaki Peluang Panas Bumi

Secara keseluruhan, laporan MNC Sekuritas menyimpulkan bahwa Indonesia menduduki posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global, menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×