kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perjalanan 25 tahun MAMI turut mengembangkan industri reksadana Indonesia


Jumat, 24 September 2021 / 13:34 WIB
Perjalanan 25 tahun MAMI turut mengembangkan industri reksadana Indonesia
ILUSTRASI. Setiap satu dari lima investor reksadana di Indonesia memiliki produk reksadana MAMI.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah peribahasa lama berbunyi bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam. Inilah peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan kiprah 25 tahun perjalanan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) di industri reksadana Indonesia.

Kiprah MAMI bisa dibilang berjalan beriringan dengan pertumbuhan industri reksadana Indonesia itu sendiri. Saat itu, melalui Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, produk investasi reksadana resmi lahir. Setahun berselang, tepatnya pada 16 Juli 1996 MAMI juga lahir, saat itu dengan nama PT Dharmala Aset Manajemen.

Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, pada masa awal, fokus utama MAMI adalah menyiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia hingga akhirnya pada 1998, Dharmala Aset Manajemen resmi bertransformasi menjadi MAMI yang kita kenal saat ini.

Ia bilang, perjalanan awal MAMI bukanlah periode yang mudah mengingat pada 1998 saat itu terjadi krisis moneter yang memukul perekonomian Indonesia. Namun, pada periode inilah MAMI berhasil meluncurkan produk reksadana saham pertamanya, yakni Phinisi Dana Saham. Perlahan namun pasti, jerih payah MAMI menuai hasil yang manis.

Baca Juga: Optimalkan imbal hasil, investor memburu obligasi korporasi

Dalam kurun waktu 6 tahun sejak peluncuran produk perdananya, dana kelolaan MAMI tumbuh hingga mencapai Rp 12 triliun pada 2004. Selepas itu, MAMI terus tumbuh hingga saat ini total dana kelolaannya sudah mencapai Rp 104,7 triliun per Juni 2021. Jumlah tersebut merupakan yang paling besar sehingga menasbihkan MAMI sebagai Manajer Investasi terbesar di Indonesia.

“Di usianya yang ke-25 tahun, MAMI semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia dan akan terus berinovasi serta beradaptasi untuk memberikan solusi investasi dan layanan terbaik bagi masyarakat investor di Indonesia,” kata Afifa kepada Kontan.co.id.

Afifa berujar faktor pendukung kesuksesan MAMI adalah kepercayaan investor, baik itu retail maupun institusi. Bukti kesuksesan MAMI dalam industri reksadana adalah jumlah investor retail yang sebanyak 1,18 juta per Juni 2021 berkontribusi terhadap sekitar 20% dari total investor reksadana di Indonesia. 

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Juni 2021, jumlah investor reksadana di Indonesia mencapai 4,9 juta. Artinya, setiap satu dari lima investor reksadana di Indonesia memiliki produk reksadana MAMI. Afifa meyakini hal tersebut menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap MAMI. 

Sementara dari sisi investor institusi, Afifa membeberkan setidaknya terdapat 700 investor institusi per Maret 2021 yang mempercayakan pengelolaan investasi mereka melalui MAMI. 

Selain itu, kesuksesan MAMI juga tidak lepas dari beragamnya pilihan produk yang bisa memenuhi setiap kebutuhan dan tujuan investasi para masyarakat. Tercatat, MAMI saat ini sudah memiliki 28 produk reksadana dan 40 mandat investasi. Belum lagi bantuan para mitra distribusi (midis) MAMI yang sebanyak 32 midis juga turut memperluas jalur pemasaran serta mempermudah akses bagi masyarakat. 

Baca Juga: MAMI jadi pemilik dana kelolaan reksadana syariah terbesar di Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×