Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki semester II-2025, emiten pertambangan emas optimistis target produksi bakal tercapai pada akhir tahun 2025.
Emiten grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) optimistis produksi dan penjualan emas mencapai 240.000 ounces pada tahun ini bakal tercapai. Target ini naik dibandingkan target 2024 yang sebesar 235.000 ounces.
"Diharapkan produksi dan penjualan emas dapat dipertahankan sesuai laju produksi dan penjualan saat ini sehingga dapat mencapai target FY 2025 sebesar 240.000 ounces," kata Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis kepada Kontan, Senin (7/7).
Sara menuturkan untuk capaian produksi dan penjualan pada semester I-2025 masih dalam proses konsolidasi. Adapun, penjualan emas sampai dengan bulan Mei 2025 mencapai 100.000 ounces.
Baca Juga: Harga Emas Melejit 3 Tahun Terakhir, Apakah Rally Masih Berlanjut?
"Penjualan emas masih sesuai dengan target, yang diharapkan mencapai target sebesar 240.000 ounces untuk FY 2025," jelasnya.
Emiten tambang emas dan tembaga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) optimistis mampu mencapai target produksi emas antara 100.000 hingga 110.000 ons pada tahun 2025. Optimisme ini didukung oleh kinerja positif pada kuartal I-2025 serta perkembangan proyek strategis yang berjalan sesuai rencana.
General Manager Communications MDKA Tom Malik mengatakan, produksi emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi mencapai 25.481 ons pada kuartal I 2025.
Dengan total biaya tunai sebesar US$932 per ons dan biaya berkelanjutan all-in (AISC) sebesar US$1.319 per ons, MDKA berhasil membukukan margin operasi sebesar 75% secara tahunan (year on year/YoY).
"Penjualan emas pada kuartal I-2025 mencapai 36.796 ons dengan pendapatan yang belum diaudit sebesar US$109,9 juta. Pendapatan ini termasuk kontribusi dari produk sampingan perak senilai US$8,5 juta," ujar Tom kepada Kontan, Senin (7/7).
Lebih lanjut, MDKA memperkirakan produksi emas tahun ini akan tetap berada dalam kisaran panduan, yakni 100.000 hingga 110.000 ons. Adapun estimasi biaya tunai produksi berada di kisaran US$1.000 hingga US$1.100 per ons dan AISC di rentang US$1.400 hingga US$1.600 per ons.
Tom bilang kinerja semester I-2025 akan tergambar dalam laporan kegiatan kuartal II 2025 yang dijadwalkan terbit dalam waktu dekat.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Optimistis Produksi dan Penjualan Emas 240.000 Ons Tercapai
Seiring dengan itu, MDKA juga mencatat progres signifikan dari proyek Emas Pani di Gorontalo. Hingga akhir kuartal I 2025, proyek tersebut telah mencapai 49% penyelesaian dan tetap berada di jalur yang sesuai untuk mulai uji coba operasional (commissioning) pada akhir tahun ini. Produksi emas pertama dari proyek tersebut diperkirakan berlangsung pada awal 2026.
Tom menambahkan, dengan beroperasinya dua tambang emas utama—Tujuh Bukit di Banyuwangi dan Pani di Gorontalo—MDKA menatap 2026 sebagai tonggak penting peningkatan kapasitas produksi emas MDKA.
Sementara itu, Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) Herwin W. Hidayat mengungkapkan, angka produksi dan kinerja keuangan untuk semester I-2025 sedang di konsolidasikan oleh team di Palu dan HQ di BRMS.
"Adapun, tahun lalu pencapaian kami di full year 2024 adalah sekitar 64.000 oz emas. Tahun 2025 target produksi kami di kisaran 70.000 s/d 75.000 oz emas. Jadi, masih ada kenaikan produksi dari tahun ke tahun," kata Herwin kepada Kontan, Senin (7/7).
Selanjutnya: Terbitkan Obligasi untuk Akuisisi Tambang, Cermati Rekomendasi Saham BUMI
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 8-9 Juli, Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News