Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penurunan harga crude palm oil (CPO) masih terus berlanjut. Bahkan buruknya hal ini sudah berlangsung selama delapan hari terakhir yang akhirnya menembus rekor penurunan terpanjang sejak Agustus 2014 lalu.
Mengutip Bloomberg, Rabu (15/6) pukul 14.35 WIB harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 1,61% ke level RM 2.441 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir harga sudah tergerus 5,71%.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengatakan penurunan ini terjadi karena peralihan risiko yang dilakukan oleh pelaku pasar menjelang pertemuan FOMC. Apalagi di saat yang bersamaan, nilai tukar Ringgit Malaysia sedang menguat di hadapan dollar AS. Tentunya semakin menambah beban bagi CPO.
“Peluang penurunan ini memang sudah terlihat tapi diperkirakan tidak akan menembus ke bawah level RM 2.400 per metrik ton,” tebak Wahyu. Sebab tekanan turun juga datang dari laporan produksi Malaysia Mei 2016 lalu yang naik.
Setelah sekian lama mengalami penurunan produksi akibat cuaca yang tidak menentu, kali ini produksi Malaysia justru catatkan peningkatan.