Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Dari laporan Malaysia Palm Oil Board, produksi Malaysia Mei 2016 melesat 4,9% menjadi 1,36 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Walau memang ini masih tergolong level terendahnya dalam sebulan sejak Mei 2007 lalu.
Disampaikan Wahyu, penurunan harga yang terjadi pada minyak kedelai ikut membebani harga CPO. Pasalnya, harga minyak kedelai kian murah, membuat pelaku pasar cenderung memilih menggunakan minyak kedelai daripada CPO yang harganya tergolong tinggi.
“Musim puncak permintaan tinggi jelang Ramadhan sudah berakhir, jadi fundamental yang positif lagi mereda dan harga digempur katalis negatif,” tutur Wahyu.
Karena itu ia menduga harga CPO Kamis (16/6) punya peluang koreksi lanjutan. Menyusul penantian pasar akan hasil pertemuan FOMC. Sebab itu berkaitan langsung dengan nilai tukar Ringgit Malaysia yang berpengaruh pada pergerakan harga CPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News