kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil naik, kinerja Astra International (ASII) semester II lebih baik


Jumat, 14 Agustus 2020 / 07:00 WIB
Penjualan mobil naik, kinerja Astra International (ASII) semester II lebih baik


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Indo Premier menyarankan akan menyisihkan 10% provisi atas portofolio yang direstrukturisasi. Ini mencerminkan cost of credit (CoC) tambahan 200 bps, sejalan dengan perkiraan. Meski begitu, Indo Premier memperkirakan, CoC pada tahun 2021-2022 akan kembali normal. 

ASII pada tahun ini akan banyak berhemat. ASII memangkas anggaran belanja modal pada tahun ini menjadi Rp 10 triliun. Sementara realisasi belanja modal pada semester I tahun ini mencapai Rp 4 triliun. 

Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) menyusut 23%, ini rekomendasi analis

"ASII cukup konservatif dalam belanja modal menggunakan kas," ujar Timothy. Ini bukan karena ASII tidak mempunyai kas. 

Saldo kas ASII cukup besar karena hasil penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Pada semester I-2020, saldo kas ASII sebesar Rp 42 triliun. Dana kas tersebut berasal dari penjualan BNLI di kuartal II tahun ini sebesar Rp 16 triliun. 

Menurut Timothy ini juga memberi indikasi bahwa ASII tidak akan membagi dividen khusus dari hasil divestasi. Meskipun demikian, saldo kas yang lebih tinggi akan menghasilkan pendapatan bunga tambahan dari sekitar Rp 300miliar - Rp 400 miliar per tahun. Atau sekitar 2% dari EPS pada tahun 2020. Ini hanya akan terdampak pada semester 2 tahun ini. 

Karena itu, Timothy menyarankan untuk beli saham ASII dengan target harga Rp 6.000 per saham. "Kami berpikir bahwa yang terburuk sudah berakhir, dan volume penjualan otomotif kembali pulih pada semester II tahun ini dan 2021," kata dia. 

Hitungan Indo Premier Sekuritas, pendapatan ASII bisa meningkat pada tahun 2021 menjadi Rp 220,64 triliun dengan laba bersih Rp 21,72 triliun. Sementara itu, pendapatan akan turun dari Rp 237,17 triliun pada 2019 menjadi Rp 180,46 triliun pada tahun ini. Laba bersih ASII di tahun ini juga akan menurun menjadi Rp 19,32 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 21,71 triliun.

Baca Juga: Saham ASII Jadi Jawara Top Gainers, Morgan Stanley Crossing Saham Rp 97,3 Miliar

ASII saat ini diperdagangkan pada PER 10 kali untuk tahun 2021. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata PER 10 tahun 15 kali. Risiko utama adalah wabah yang mungkin memburuk mengarah ke PSBB skala penuh lainnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×