kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendapatan turun 3,36% pada 2019, begini penjelasan Surya Fajar Capital


Kamis, 18 Juni 2020 / 16:58 WIB
Pendapatan turun 3,36% pada 2019, begini penjelasan Surya Fajar Capital
ILUSTRASI. Hary Herdiyanto, direktur utama PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) . DOK PRIBADI


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) mengarungi tahun 2019 dengan penuh perjuangan. Hary Herdiyanto, Direktur Utama SFAN mengatakan perseroan ini menghadapi cukup banyak tantangan, baik internal maupun eksternal.

Dari sisi internal, emiten ini mulai pengembangan dua entitas anak, yakni PT Bursa Akselerasi Indonesia (Indofund.id) dan PT Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas).

Baca Juga: Corona belum reda, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) diproyeksi tetap lesu

"Upaya Perseroan membuahkan hasil yang cukup manis, sepanjang tahun 2019, Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian salah satunya suksesnya Penawaran Umum Perdana Perseroan," katanya saat video conference pada Kamis (18/6).

Selain memperoleh izin perdagangan marjin dan penjaminan emisi efek untuk SF Sekuritas, perusahaan ini juga mengakuisisi 60% kepemilikan pada PT Mareco Priman Mandiri (DIPAY) dan peningkatan penyertaan minoritas pada PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO).

Dari sisi keuangan, pendapatan SFAN mengalami penurunan dari Rp 12,90 miliar pada 2018 menjadi Rp 12,48 miliar pada 2019.

Evie Feniyanti, CFO SFAN menjelaskan adanya sedikit penurunan pendapatan SFAN pada tahun ini lantaran ada penundaan atas beberapa proyek yang sedang dikerjakan. Tak hanya itu, kondisi pasar modal yang dihempas isu negatif di semester kedua tahun 2019 juga membuat kepercayaan investor maupun calon investor sedikit menurun, sehingga berdampak pada beberapa proyek fund raising dan aktifitas perdagangan saham SF Sekuritas.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) hanya buyback saham Rp 12,5 miliar hingga akhir periode

Secara umum penurunan pendapatan sebagian dapat mitigasi berkat strategi diversifikasi yang telah berjalan di sepanjang tahun 2019.

Dari sisi aset, Evie menerangkan bahwa emiten ini mampu mencatat jumlah aset lebih kurang sebesar Rp 200 miliar atau mengalami pertumbuhan lebih kurang sebesar Rp39 miliar atau 24% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp161 miliar.

"Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari dana hasil Penawaran Umum pada Juni 2019 lalu," tambahnya.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) catat kinerja positif di kuartal I

Di tahun 2020, Hary menyampaikan, SFAN berencana untuk melanjutkan program-program sebelumnya, seperti terus berinovasi mengembangkan produk-produk atau layanan baru, maupun membuka lini usaha baru untuk memberikan layanan terpadu kepada para klien atau nasabahnya.

"Sekaligus melanjutkan program diversifikasi guna meminimalisasi risiko fluktuasi pendapatan yang umumnya terdapat dalam satu jenis usaha," ungkap Hary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×