kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

Pemilihan direksi BEI penuh intrik dan intimidasi


Rabu, 20 Mei 2015 / 16:10 WIB
Pemilihan direksi BEI penuh intrik dan intimidasi
Nonton Drakor Welcome to Samdalri Subtitle Indonesia dan Sinopsis, Ada Shin Hye Sun dan Ji Chang Wook.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perebutan kursi direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) kian memanas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memilih tiga dari empat paket calon direksi BEI untuk mengikuti tahap selanjutnya. Namun kabarnya, perebutan kursi manajemen tertinggi di pasar saham ini penuh intrik.

Sumber KONTAN yang enggan disebut identitasnya mengatakan, intrik sudah muncul sejak pengumpulan dukungan dari para anggota bursa (AB). Beberapa calon direksi BEI itu mengintimidasi para petinggi bahkan perusahaan sekuritas yang menjadi AB. "Ada yang memanfaatkan partai politik (parpol) untuk menekan pemilik sekuritas untuk memberikan suara ke paketnya," ujarnya, Rabu (20/5).

Bahkan, lanjut dia, ada calon yang memanfaatkan koneksinya di OJK. Ia mensinyalir, hal ini dilakukan lantaran beberapa calon direksi memiliki latar belakang yang tidak baik. Tanpa menyebut nama, ia menilai ada calon yang memiliki catatan buruk di pasar modal.

Ada juga calon yang dinilai belum memiliki pengalaman dan wawasan yang cukup di dunia pasar modal. Sehingga, para calon ini perlu melakukan 'cara lain' untuk menggalang suara yang cukup dari para AB.

Seperti diketahui, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah masing-masing paket calon harus diusung oleh minimal 10 AB. Adapun, 10 AB pendukung ini secara bersama-sama harus memenuhi syarat minimal frekuensi dan nilai transaksi perdagangan.

Frekuensi dan nilai transaksi dari 10 AB ini minimal menyumbang 10% dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di BEI selama 12 bulan terakhir sebelum mengajukan ke OJK. Asal tahu saja, jika ada satu AB yang memilih lebih dari satu calon, maka suaranya dinyatakan hangus.

Terlebih pada pengalaman sebelumnya, para sekuritas asing enggan memberikan dukungan suara kepada calon dari paket manapun alias netral. Padahal secara akumulasi, sekuritas asing yang beroperasi di Indonesia ini menguasai di atas 50% dari total frekuensi dan nilai perdagangan di BEI.

Tak pelak, para calon direksi BEI ini ngos-ngosan untuk menggalang dukungan. Bahkan, awalnya ada lima paket calon direksi BEI. Kelima paket itu masing-masing dipimpin Samsul Hidayat, Abiprayadi, Tito Sulistyo, Ronald T Andi Kasim, dan Reynaldi Hermansjah.

Kemudian, paket Ronald dan Reynaldi merger lantaran kesulitan mendapatkan suara sesuai ketentuan. Terkait hal itu, Nurhaida, Kepala Eksekutif bidang Pasar Modal OJK mengatakan, jika ada intimidasi terhadap para AB, maka hal itu bisa disampaikan kepada OJK.

Lalu, bagaimana dengan kecurigaan adanya kongkalikong dengan internal OJK? "Kami bekerja secara independen, komite fit and proper test juga ada pihak dari luar (OJK)," kata dia.

Menurut dia, pihaknya akan berupaya, proses ini akan dilakukan secara independen dan kredibel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×