Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah selesai melakukan seleksi administratif dari para calon Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari empat paket yang masuk, hanya tiga yang dinyatakan lolos.
"Kami akan lakukan fit and proper test atas 21 calon direksi, Kamis atau Jumat (minggu) ini jadwalnya," ujar Nurhaida, Kepala Eksekutif bidang Pasar Modal OJK, Selasa (19/5).
Lebih lanjut, ia bilang, tujuh calon direksi yang tidak lolos tersebut berasal dari paket yang sama. Artinya, satu paket dinyatakan gugur. Namun, OJK belum mau mengungkapkan paket yang dimaksud. Ia hanya bilang, nanti akan ada pengumuman resmi mengenai hal itu.
Alasan tidak lolosnya paket ini adalah tidak terpenuhinya ketentuan minimal dukungan suara dari para anggota bursa (AB). Seperti diketahui, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah masing-masing paket calon harus diusung oleh minimal 10 AB.
Adapun, 10 AB pendukung ini secara bersama-sama harus memenuhi syarat minimal frekuensi dan nilai transaksi perdagangan.Frekuensi dan nilai transaksi dari 10 AB ini minimal menyumbang 10% dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di BEI selama 12 terakhir sebelum mengajukan ke OJK
Asal tahu saja, jika ada satu AB yang memilih lebih dari satu calon, maka suaranya dinyatakan hangus. Sayang, para calon direksi BEI ini belum ada yang mau buka suara mengenai lolos tidaknya paket mereka. Padahal, Nurhaida bilang, pihaknya sudah memberitahu kepada masing-masing calon direksi.
"Wah, tidak tahu saya (siapa yang tidak lolos)," ujar Samsul Hidayat, calon Direktur Utama BEI yang kini menjabat sebagai Direktur Perdagangan dan Kepatuhan Anggota BE. Ia pun mengaku belum mendapat surat panggilan fit and proper test dari OJK.
Ronald T Andi Kasim pun demikian. Ia menyerahkan kepada OJK yang akan mengumumkan secara resmi. "Nanti saja kalau sudah ada pengumuman resmi dari OJK," kata dia.
Ketiga paket ini nantinya kan melakoni tes selanjutnya, yakni uji kelayakan dan kepatutan. Rencananya, OJK akan mulai menguji para calon direksi BEI mulai Kamis (21/5). Nurhaida memperkirakan, pihaknya akan menguji sedikitnya tiga calon per hari.
Masing-masing calon akan memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam. Adapun, pembentukkan tim komite fit and proper test hari ini ditargetkan selesai. Berdasarkan jadwal, uji kepatutan dan kelayakan ini akan dilakukan hingga 3 Juni 2015.
Sekedar tambahan informasi, jika pada saat fit and proper test ada satu atau lebih posisi yang belum terisi akibat tidak ada yang memenuhi syarat, para paket bisa mengajukan nama lain.
Batas pengajuan nama baru ini akan berakhir pada 11 Juni 2015. Setelah itu, pada 18 Juni 2015, OJK akan menyampaikan surat kepada direksi BEI saat ini terkait para calon terpilih.
Kemudian, para calon direksi periode 2015-2018 akan disahkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BEI pada 25 Juni 2015.
Belum tentu calon-calon terpilih berasal dari paket yang sama. OJK akan menentukan mana yang terbaik untuk masing-masing posisi dari setiap paket direksi.
Bahkan, bisa saja, calon yang mendaftar pada posisi tertentu terpilih untuk posisi lain jika OJK menilai ia lebih kompeten di posisi lain itu. Nurhaida bilang, pihaknya akan melihat latar belakang calon yang bersangkutan. Jika komite menilai si calon juga cocok di posisi lain, sebelum tes dilakukan, OJK akan menanyakan kepada mereka apakah siap diuji di posisi lain.
Jika bersedia, maka ia juga akan mengikuti ujian untuk divisi lain tersebut. Ini berlaku tidak hanya untuk posisi direktur, tetapi juga direktur utama. Jadi, bisa saja saat ini mencalonkan diri sebagai direktur utama, tetapi ia hanya lolos untuk jabatan direktur keuangan, maka jabatan itu yang akan diemban hingga tiga tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News