kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembukaan Ekonomi China Bisa Berdampak Positif Terhadap Harga Komoditas Logam


Senin, 12 Desember 2022 / 10:44 WIB
Pembukaan Ekonomi China Bisa Berdampak Positif Terhadap Harga Komoditas Logam
ILUSTRASI. Komoditas logam dinilai masih punya prospek baik tahun depan. REUTERS/Evgenia Novozhenina


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas logam dinilai masih punya prospek baik tahun depan. Sentimen positif datang dari China, dimana negeri Tirai Bambu ini mulai membuka kembali perekonomiannya dan melonggarkan kebijakan zero Covid-19.

China mulai mengurangi waktu karantina untuk pelancong internasional selama dua hari. Aturan baru menetapkan karantina untuk pelancong internasional hanya berlaku selama lima hari.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, kondisi ini menciptakan sentimen positif pada harga komoditas logam. Relaksasi kebijakan ini dinilai penting karena China menyumbang sekitar 50% dari permintaan logam dasar. 

Baca Juga: Harga Nikel Diprediksi Akan Cenderung Volatile Tahun Depan, Ini Deretan Sentimennya

Harga keseimbangan pasar saat ini juga mencerminkan kebijakan lockdown covid-19 dan pelemahan di pasar perumahan serta konstruksi domestik di China.

Menurut Hasan, pembukaan kembali perekonomian China akan berdampak signifikan bagi pasar nikel. Sebab, stainless steel masih menyumbang 70% dari konsumsi nikel dunia. 

Oleh karena itu, Hasan meyakini bahwa harga nikel akan tetap solid di sisa tahun ini. Dia menaikkan perkiraan harga nikel untuk 2022 sampai 2023 menjadi masing-masing US$ 26.000 per ton dan US$ 21.000 per ton dari sebelumnya US$ 21.000 per ton dan US$ 17.000 per ton.

Pun demikian dengan tembaga. Hasan memperkirakan harga tembaga akan kembali stabil tahun depan dengan ekspektasi adanya pemulihan ekonomi China dan solidnya penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Dia memperkirakan harga tembaga akan berada di kisaran pada level US$ 9.000 per ton pada tahun 2023.

Sementara itu, harga timah diproyeksi tidak akan semoncer tahun ini. Hasan menilai harga timah masih akan terbebani oleh pasokan yang tinggi dari smelter milik swasta di Indonesia. 

Baca Juga: Komoditas Nikel Masih Bugar di Tengah Lesunya Ekonomi China

Dia memperkirakan harga timah akan berada di kisaran US$ 21.000 per ton pada  2023. 

“Sedangkan untuk emas, kami perkirakan tahun depan harganya akan stabil di US$ 1.800 per oz, karena kami memperkirakan permintaan perhiasan dari China akan tetap stagnan,” kata Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×