kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Pasar Bereaksi Negatif Terhadap Aksi Bumi Resources


Jumat, 09 Januari 2009 / 11:08 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Krisis menghantui saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Tiga hari terakhir, harga saham anak usaha Grup Bakrie ini anjlok rata-rata 9%. Kemarin, harga saham Bumi turun 9,09% ke posisi Rp 700 per saham. Total, sejak 6 Januari 2009, harganya sudah terpangkas 25,53%.

Ini merupakan harga terendah sejak pencabutan penghentian perdagangan saham produsen batubara terbesar di Indonesia ini pada November 2008. Investor berlomba-lomba melepas saham BUMI. Jumlah penawaran jual juga mencapai 260 juta saham.

Aksi obral saham BUMI ini merupakan respon negatif investor terhadap akuisisi BUMI atas tiga perusahaan dalam rentang waktu seminggu terakhir ini. Total nilai tiga akuisisi ini sekitar Rp 6,1 triliun.

Perinciannya, BUMI membeli PT Darma Henwa Tbk (DEWA) seharga Rp 2,41 triliun, dan PT Fajar Bumi Sakti seharga Rp 2,48 triliun. Yang paling akhir, Bumi membeli 84,5% saham PT Pendopo Energi seharga Rp 1,3 triliun.

Pasar mencium bau kental Grup Bakrie di tiga perusahaan itu. "Sebenarnya akuisisi ini seperti transaksi pindah kantong saja," ujar Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada KONTAN, kemarin.

Sebagai contoh, Bakrie Investindo, perusahaan kendaraan Grup Bakrie, adalah pemilik 99% saham Fajar Bumi. Kabarnya, Nalinkant Rathod, Komisaris BUMI, merupakan Presiden Komisaris Fajar Bumi. Namun, Nalinkant enggan mengonfirmasi hal ini. "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu," kata Nalinkant kepada KONTAN.

Begitu pula di Pendopo Energi. Riset Analis NISP Sekuritas Rahmi Sari Marina menjelaskan, pemilik awal Pendopo Energi adalah Bakrie Capital Indonesia dan Barito Putera. Bakrie Capital memiliki 90% saham Pendopo, dan Barito Putra 10%.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah tak ingin berspekulasi mengenai masalah itu. "Harus dibuktikan kalau mereka saling terafiliasi," tukas dia.

Lantas, apa tujuan berbagai transaksi ini? Riset Analis Mandiri Sekuritas Ari Pitoyo menjelaskan, skema pembayaran akuisisi DEWA dan Fajar Bumi mirip dengan struktur jatuh tempo surat utang jenis medium structured notes (MSN) Grup Bakrie yang akan segera terbit. Nilai MSN ini adalah Rp 5,2 triliun.

BUMI misalnya, harus membayar uang muka di awal transaksi. BUMI kemudian melunasi akuisisi DEWA dan Fajar Bumi dalam dua tahap. Pada tahun kedua nanti, Bumi harus melunasi dua akuisisi.

Nilai jatuh tempo MSN Grup Bakrie juga dua tahap. Tahap I jatuh tempo dalam dua tahun ke depan sebesar Rp 3,4 triliun. Tahap II dalam tiga tahun sebesar Rp 1,8 triliun. Nilai jatuh tempo surat utang itu mirip dengan nilai pelunasan akuisisi DEWA dan Fajar Bumi. Dugaan Ari, akuisisi BUMI merupakan bagian dari skema pembayaran MSN itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×