BEI Pantau Perdagangan 3 Saham yang Baru IPO, Ada CDIA

Rabu, 16 Juli 2025 / 12:37 WIB

ILUSTRASI. BEI menetapkan status status unusual market activity (UMA?) untuk saham CDIA, COIN, MERI pada perdagangan hari ini (16/7).

Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan harga saham dari emiten-emiten baru yang belum lama melakukan penawaran umum perdana (IPO), seperti PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), serta PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)

BEI menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap tiga saham tersebut lantaran terjadi peningkatan harga saham dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya.

Hingga perdagangan sesi I Rabu (16/7), harga saham CDIA berada di posisi Rp 780 per saham atau naik 24,8% dalam sehari. Saham ini juga terpantau melonjak hingga 204,69% dalam sepakan perdagangan terakhir.

Lalu, saham COIN saat ini diperdagangkan pada level Rp 474 per saham atau meningkat 24,74%. Dalam sepekan, harga saham ini melonjak 251,11%.

Terakhir, saham MERI berada di level Rp 452 per saham atau meningkat 24,86%. Harga saham ini sudah terbang 253,13% dalam sepekan perdagangan terakhir.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono menjelaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham CDIA, COIN dan MERI," tulis Yulianto dalam pengumuman BEI, Rabu (16/7).

Dengan adanya pengumuman UMA tersebut, BEI berharap agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, investor juga diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.