kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

Nih, reksadana pendapatan tetap SAM Sukuk Syariah


Senin, 10 Oktober 2016 / 20:19 WIB
Nih, reksadana pendapatan tetap SAM Sukuk Syariah


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Guna mengoptimalkan imbal hasil (return), manajer investasi kerap mengalokasikan dana pada surat utang bertenor panjang.

Begitu pula strategi PT Samuel Aset Manajemen (SAM) dalam mengelola produk reksadana pendapatan tetap SAM Sukuk Syariah Sejahtera.

Herbie Mohede, Senior Fixed Income Portfolio Manager SAM menjelaskan, perusahaan memarkirkan mayoritas dana SAM Sukuk Syariah Sejahtera pada efek surat utang syariah (sukuk) bertempo lama. "Rata-rata tenor 10 tahun. Mayoritas return dari capital gain sukuk tenor panjang," tuturnya.

Mengacu fund fact sheet per Agustus 2016, produk ini memang didominasi sukuk pemerintah yakni 73,36%. Sisanya instrumen pasar uang syariah 26,64%. Empat aset sukuk pemerintah terbesar di antaranya jenis Project Based Sukuk (PBS) seri PBS004, PBS005, PBS006, dan PBS012.

Perusahaan memang leluasa menginvestasikan aset pada efek sukuk 80% - 98% serta pasar uang syariah 2% - 20%.

SAM menggemari sukuk terbitan pemerintah. Selain lebih aman, instrumen tersebut juga lebih likuid dibandingkan sukuk korporasi.

Strategi ini terbilang jitu. Secara year to date per September 2016, SAM Sukuk Syariah Sejahtera telah membukukan return 14,3%, mengungguli rata-rata return reksadana pendapatan tetap (Infovesta Fixed Income Fund Index) sebesar 11,02% periode sama.

Pencapaian tersebut juga melampaui kinerja pasar obligasi pemerintah (Infovesta Government Bond Index) sebanyak 12,61% (YtD) serta performa pasar obligasi korporasi (Infovesta Corporate Bond Index) 7,78% (YtD).

Herbie menduga, di sisa tahun 2016, SAM Sukuk Syariah Sejahtera berpotensi menambah return 4% lagi. Katalis positif bersumber dari disiplin fiskal pemerintah Indonesia. "Terus rendahnya peluang kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) secara signifikan," imbuhnya.

Memang ada rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) yang diprediksi terwujud pada pertemuan Desember 2016. Kendati demikian, Herbie berpendapat, The Fed tidak akan mengerek suku bunganya secara signifikan. Sebab, Negeri Paman Sam hanya menerapkan normalisasi kebijakan.

"Kami lebih memperhatikan imbal hasil obligasi pemerintah AS," terangnya.

Per 7 Oktober 2016, SAM Sukuk Syariah Sejahtera telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 1.702,77. Reksadana pendapatan tetap ini sudah mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 48,81 miliar per Agustus 2016.

Nah, investor yang berminat mengoleksi produk ini dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 250 ribu. Perusahaan mengutip biaya pembelian maksimal 1% dari nilai transaksi. Namun, tidak ada biaya penjualan maupun biaya pengalihan. Reksadana yang meluncur sejak 10 Februari 2010 tersebut menggunakan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo menuturkan, performa SAM Sukuk Syariah Sejahtera disokong oleh membaiknya perekonomian domestik. Buktinya, pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) sebanyak lima kali tahun ini.

Teranyar, pada pertemuan September 2016, BI 7 days reverse repo rate mengecil 25 bps menjadi 5%. "Suku bunga acuan dipangkas, membuat yield turun dan sebaliknya harga sukuk cenderung positif," jelasnya.

Beben meramal, sepanjang tahun 2016, reksadana ini dapat meraih return 14% - 17%. Tren suku bunga rendah diterawang akan menjadi angin segar bagi kinerja reksadana pendapatan tetap, termasuk sukuk pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×