kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Penjualan Indofood CBP (ICBP) Diproyeksi Tak Capai Target di Tahun 2025


Senin, 17 November 2025 / 21:22 WIB
Penjualan Indofood CBP (ICBP) Diproyeksi Tak Capai Target di Tahun 2025
ILUSTRASI. Kinerja penjualan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diperkirakan belum mampu memenuhi target pertumbuhan yang telah ditetapkan perusahaan untuk tahun 2025. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diperkirakan belum mampu memenuhi target pertumbuhan yang telah ditetapkan perusahaan untuk tahun 2025.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Christy Halim dan Sabela Nur Amalina memprediksi pertumbuhan penjualan ICBP pada tahun 2025 berpotensi tidak mencapai target perusahaan sebesar 7%-9%. Ini setelah melihat pendapatan ICBP hanya naik 1,4% year on year (yoy) pada sembilan bulan pertama tahun 2025 menjadi Rp 56,26 triliun.

"ICBP membukukan pertumbuhan penjualan yang moderat sebesar 0,8% yoy pada kuartal III-2025, mencerminkan lemahnya permintaan terutama pada segmen mi instan yang berkontribusi sekitar 73%," tulis Christy dan Sabela dalam risetnya, Kamis (13/11/2025).

Selain itu, manajemen juga mencatatkan kinerja yang lebih lemah di beberapa pasar luar negeri, termasuk Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Sementara kawasan seperti Asia, Afrika, dan Timur Tengah tetap mencatat pertumbuhan solid sebesar 6,2% yoy pada sembilan bulan pertama tahun 2025.

Meski pertumbuhan pendapatan melambat, ICBP mampu mencatat perbaikan margin secara kuartalan pada kuartal III-2025, didukung oleh normalisasi sejumlah biaya bahan baku. Dengan margin EBIT sebesar 22,6% pada sembilan bulan pertama tahun 2025, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan ICBP dapat mencapai batas atas kisaran target 20%–22%.

Baca Juga: Penjualan Naik per Kuartal III 2025, Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Turun 12,77%

Pangkas Proyeksi Kinerja

Christy dan Sabela memangkas tipis proyeksi pertumbuhan pendapatan ICBP sebesar minus 1,6% untuk tahun 2025 dan minus 1,95% untuk tahun 2026. Revisi ini memperhitungkan capaian kinerja sembilan bulan pertama tahun 2025 yang masih bergerak moderat. 

Dengan demikian, pendapatan untuk tahun 2025 kini diperkirakan tumbuh 3,5% yoy, ditopang oleh kenaikan volume sebesar 2,7% serta penyesuaian harga (ASP) sebesar 1,0%, lebih rendah dibanding estimasi sebelumnya yang masing-masing sebesar 3,5% dan 1,8%.

"Kenaikan harga CPO dan kentang terus memberikan risiko terhadap margin, khususnya untuk segmen mi instan dan makanan ringan. Akibatnya, kami memperkirakan gross margin akan turun 100bps yoy menjadi 36% pada tahun 2025," tambah Christy dan Sabela.

Secara menyeluruh, BRI Danareksa Sekuritas memangkas proyeksi laba inti ICBP tahun 2025 dan tahun 2026 masing-masing sebesar 4,4% dan 5,3%. Revisi ini membuat laba inti FY25F diperkirakan turun 11%, sebelum berbalik mencatat pertumbuhan 7,3% pada tahun 2026 mendatang.

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menilai bahwa Average Selling Price (ASP) ICBP cenderung akan tetap stabil seiring dengan harga komoditas utama seperti gandum yang juga relatif terjaga. Kondisi ini diharapkan dapat menjaga margin operasional tetap solid hingga akhir 2025.

Di sisi lain, prospek ekspor yang diperkirakan terus membaik dinilai dapat memberi kontribusi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Namun, ia mengingatkan adanya potensi tekanan dari kenaikan harga CPO dan minyak yang dapat meningkatkan beban bahan baku. 

Lebih lanjut, Indy memperkirakan bahwa pada 2026 pertumbuhan penjualan ICBP mungkin sedikit melambat. 

"Namun, pertumbuhan laba bersih diprediksi tetap meningkat, sementara margin diperkirakan terjaga stabil berkat penyesuaian ASP dan potensi pemulihan daya beli," ujar Indy kepada Kontan, Senin (17/11/2025).

Ia menambahkan, terdapat peluang kenaikan ASP pada 2026, dengan margin profitabilitas seperti net profit margin berpotensi berada di kisaran 15%, serta operating profit margin (OPM) berada di sekitar 24%.

Baca Juga: Bisnis Indofood CBP (ICBP) Ditopang Konsumsi, Simak Rekomendasi Sahamnya

Rekomendasi Saham

Meski pertumbuhan jangka pendek masih menghadapi tekanan akibat tantangan makroekonomi, BRI Danareksa Sekuritas menilai ICBP berpotensi mendapatkan manfaat dari stimulus fiskal yang lebih stabil pada tahun 2026 mendatang. 

Valuasi ICBP saat ini di 9,7 kali cukup mencerminkan perlambatan pertumbuhan jangka pendek. Dus, BRI Danareksa Sekuritas menurunkan target harga ICBP menjadi Rp11.500 seiring dengan peralihan valuasi ke proyeksi tahun 2026, yang masih menggunakan basis 11,7 kali P/E (–1,5 standar deviasi dari rerata tiga tahun).

Adapun Indy merekomendasikan buy saham ICBP di target harga Rp 10.000 per saham.

Selanjutnya: Ini 10 Unitlink Pendapatan Tetap dengan Return Tertinggi per Oktober 2025

Menarik Dibaca: 14 Inspirasi Warna Cat Dapur yang Bikin Mood Naik dan Ruangan Terlihat Lebih Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×