Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan aksi jual maupun beli bersih yang dilakukan oleh investor asing sepekan ini masih didorongi oleh pergerakan bursa global terkait penanganan COVID-19 dan komoditas minyak.
Adapun saham-saham yang dilepas asing dalam sepekan ini juga dipengaruhi aksi profit taking atau ambil untung. Tidak ketinggalan, rebalancing minor pada indeks LQ45 dan IDX30 turut menjadi sentimen pemberat bagi saham-saham yang dijual asing.
Baca Juga: TLKM menggeser BBRI jadi nomor dua, ini peringkat baru penguasa market cap bursa
Sempat dijelaskan sebelumnya, bahwa perubahan minor pada indeks akan mempengaruhi rebalancing portofolio. Biasanya, saham pada emiten-emiten yang terkena downweight kurang diminati. Sementara saham-saham yang mengalami upweight lebih diminati.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor perbankan seperti BBRI dan BBCA mengalami perubahan jumlah saham untuk indeks. BBCA mengalami downweight dari semula 7,24 miliar saham menjadi 6,28 miliar saham.
BBRI justru mengalami upweight dari saat ini 52,24 miliar saham, setelah evaluasi menjadi 52,56 miliar saham. Sementara untuk saham ASII tidak mengalami perubahan, jumlah saham untuk indeks tetap di 18,25 miliar saham.
Baca Juga: Walau banyak sentimen positif, namun IHSG berpotensi terkoreksi di awal pekan
Lebih lanjut Herditya menjelaskan, rebalancing minor ini hanya mempengaruhi dalam jangka pendek saja. Nantinya, investor tetap akan kembali melihat kinerja fundamental dan industri dari masing-masing emiten. "Meskipun terkena upweight ataupun downweight investor kembali melihat ke dalam emitennya," imbuh Herditya, Minggu (3/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News