Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Platinum dan paladium kompak mencatat kenaikan dalam sepekan terakhir. Namun analis memperkirakan tren harga kedua logam tersebut akan berbeda dalam jangka panjang.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/2) pukul 15.30 WIB, harga platinum kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,54% ke level US$ 1.015,03 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepekan terakhir platinum menanjak 0,89%.
Sementara harga paladium kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,34% ke level US$ 776,98 dibanding sehari sebelumnya dan melesat 0,45% dalam sepekan.
Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, komoditas logam mulia termasuk platinum dan paladium cenderung menguat lantaran didukung oleh pelemahan nilai tukar dollar AS. Pelaku pasar menilai catatan rapat The Fed yang dirilis pekan ini memberikan sinyal dovish. The Fed dipandang akan mengambil kebijakan ekonomi yang lebih moderat.
Laju dollar AS memang menjadi penggerak platinum dan paladium dalam jangka pendek. Sentimen lain yakni peluang permintaan dari sektor industri. "Hal ini tergambar dari rilis data ekonomi berbagai negara," kata Andri.
Seperti data manufaktur China yang akan dirilis pekan depan. Dalam jangka panjang, platinum dan paladium berharap kenaikan permintaan dari sektor otomotif.
Meski demikian, Andri melihat nasib kedua logam ini akan berbeda. Penggunaan platinum sebagai katalis kendaraan berbahan bakar diesel berpeluang turun, sedangkan permintaan paladium sebagai katalis kendaraan berbakar bensin akan terus naik.
"Terkait isu lingkungan, permintaan kendaraan bahan bakar diesel terus berkurang. Sementara penggunaan kendaraan bensin semakin meningkat terutama di Asia," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News