Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan hari ini. Kamis (30/10/2025) pukul 09.31 WIB, IHSG menguat 60.30 poin atau 0,74% ke 8.226,52.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar menyebut IHSG berada dalam fase konsoliadi. Pada Kamis (30/10/2025), pergerakannya diperkirakan berada dalam rentang 8.013 - 8.224.
IHSG, ditutup di 8,166.22 pada 29 Oktober 2025, naik +0.91% setelah bergerak di kisaran 8,042.63–8,169.14. Tren jangka pendek (periode 95) masih positif dengan r-squared 0.871 dan slope 15.34, menandakan arah naik masih terjaga meski momentum melemah. Level teknikal utama berada di support 1: 8,069 (-1.19%), support 2: 8,013 (-1.88%), resistance 1: 8,175 (+0.11%), dan resistance 2: 8,224 (+0.71%), dengan 8,013 sebagai critical level. Volume 265,120,171 di bawah rata-rata 305,880,197, menunjukkan aktivitas beli belum pulih sepenuhnya.
Indikator memberikan sinyal netral cenderung positif. MACD -3.79 di bawah Signal 1.10 menandakan tekanan jual masih ada, sementara RSI 53.19 netral dan MFI 38.22 mulai naik dari area bawah. W%R -21.95 mendekati jenuh beli, sedangkan CMO 6.38 menunjukkan momentum mulai membaik. Dengan Z-Score 1.52, volatilitas IHSG sedikit di atas rata-rata pasar. Selama indeks bertahan di atas 8,013, tren naik berpotensi berlanjut menuju 8,175–8,224. Namun jika menembus di bawahnya, koreksi menuju 7,950–7,900 mungkin terjadi. Peningkatan volume dan konfirmasi MACD crossover akan memperkuat sinyal penguatan lanjutan.
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Saham CUAN ditutup di 2,010 pada 29 Oktober 2025 setelah bergerak di kisaran 1,965–2,060, menandakan pelemahan dari tren penguatan sebelumnya. Secara teknikal (periode 159), arah jangka menengah melemah dengan r-squared 0.861 dan correlation 0.913, menandakan tren masih terjaga namun momentum menurun. Z-Score 1.48 dan slope 9.96 menunjukkan volatilitas moderat, sementara beta 2.149 mencerminkan pergerakan yang lebih agresif dari pasar. Level penting berada di support 1: 1,950 (-2.99%), support 2: 1,890 (-5.97%), resistance 1: 2,080 (+3.48%), dan resistance 2: 2,160 (+7.46%).
Dari indikator teknikal, MACD -22.01 di bawah signal -14.92 menunjukkan tren negatif yang masih dominan. RSI 16.75 dan MFI 31.18 menandakan kondisi oversold, sementara W%R -46.56 dan CMO -66.49 menunjukkan momentum masih lemah. Volume 80,839,500 di bawah rata-rata 215,392,013, menandakan partisipasi pasar menurun. PVR 4.08 dan VVR 5.73 menunjukkan volatilitas tinggi dan potensi fluktuasi tajam dalam waktu dekat. Dari aliran asing, avg foreign buy 23,245,481 dan avg foreign sell -20,326,318 menandakan tekanan jual mulai menurun. Selama harga bertahan di atas 1,890, peluang rebound menuju 2,080–2,160 masih terbuka, namun penembusan di bawahnya berpotensi memicu koreksi lebih dalam menuju 1,820–1,780, menjadikan 1,890 sebagai batas cut loss utama.
Pada awal perdagangan Kamis (30/10/2025), saham CUAN dibuka di level Rp 2.010 per saham
Support : Rp 1.890 - Rp 1.950
Resistance : Rp 2.080 - Rp 2.160
Rekomendasi : Trading buy
2. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC)
Saham IMPC ditutup di 2,310 pada 29 Oktober 2025 setelah bergerak di kisaran 2,310–2,450, melemah di bawah support sebelumnya. Secara teknikal (periode 75), tren jangka pendek mulai melemah meski korelasi terhadap arah utama masih kuat dengan r-squared 0.951 dan correlation 0.852. Beta 0.406 menunjukkan volatilitas lebih rendah dari pasar, sementara Z-Score 1.97 dan slope 37.72 menandakan tren naik sebelumnya mulai melandai. Level penting berada di resistance 1: 2,430 (+5.19%), resistance 2: 2,510 (+8.66%), support 1: 2,280 (-1.30%), dan support 2: 2,210 (-4.33%). Secara indikator, MACD -68.55 di bawah signal -40.37, mengonfirmasi tekanan jual masih dominan. RSI 17.49 dan MFI 18.49 menunjukkan kondisi oversold ekstrem, membuka peluang rebound jangka pendek. W%R -56.14 dan CMO -65.01 menandakan momentum negatif mulai melemah.
Volume 33,334,300 di bawah rata-rata 39,819,581, mengindikasikan partisipasi beli berkurang, sementara PVR 6.70 dan VVR 6.39 menunjukkan volatilitas tetap tinggi. Dari aliran asing, avg foreign buy 7,187,280 lebih tinggi dari avg foreign sell -4,482,885, menunjukkan tekanan jual mulai mereda. Selama harga bertahan di atas 2,210, peluang rebound menuju 2,430–2,510 masih terbuka. Namun, penembusan di bawah 2,210 akan mengonfirmasi lanjutan koreksi menuju 2,100–2,050, menjadikan 2,210 sebagai level cut loss utama.
Pada awal perdagangan Kamis (30/10/2025), saham IMPC dibuka di level Rp 2.340 per saham.
Support : Rp 2.210- Rp 2.280
Resistance : Rp 2.430 - Rp 2.510
Rekomendasi : Trading buy
3. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Saham INDY ditutup di 2,130 pada 29 Oktober 2025, bergerak di kisaran 2,010–2,140 dan masih tertahan di bawah resistance 2,150–2,200. Dengan periode 67 dan r-squared 0,790, tren jangka pendek masih terjaga meski momentum melemah. Correlation 0,706 dan beta 0,329 menunjukkan pergerakan defensif terhadap pasar, sementara Z-score 1,25 dan slope 21,35 mengindikasikan potensi teknikal rebound jika tekanan jual mereda. Aktivitas perdagangan mencatat volume 31,181,000, di bawah rata-rata 43,932,154, menandakan melemahnya minat beli. PVR 4,80 dan VVR 9,17 mengindikasikan volatilitas tinggi dengan peluang akumulasi. Dari sisi asing, avg foreign buy 5,472,670 lebih tinggi dari avg foreign sell -3,944,354, menandakan tekanan jual mulai berkurang.
Selama harga bertahan di atas support 2,040–1,995, tekanan jual masih dapat terkendali. Struktur teknikal menunjukkan fase konsolidasi, dengan peluang rebound menuju 2,200–2,250 bila volume menembus rata-rata. Namun, pelemahan di bawah 1,995 berpotensi memperdalam koreksi menuju 1,950–1,900, sehingga disiplin pada batas cut loss 1,995 tetap penting.
Pada awal perdagangan Kamis (30/10/2025), saham INDY dibuka di level Rp 2.120 per saham.
Support : Rp 1.995 - Rp 2.040
Resistance : Rp 2.200 – Rp 2.250
Rekomendasi : Trading buy
Selanjutnya: Mayoritas Mata Uang Asia Tertahan Kamis (30/10), Ringgit Tekan Sentimen Regional
Menarik Dibaca: Harga Emas Menguji Naik saat Pejabat The Fed Beda Pendapat soal Prospek Suku Bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












