Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Tekanan dollar Amerika Serikat (AS) yang mengendur membuat rupiah kembali bertenaga. Namun patut diwaspadai faktor-faktor eksternal masih cukup kuat untuk mencederai pergerakan mata uang Garuda besok Jumat (22/5) .
Hari ini, Kamis (21/5), rupiah di pasar spot rupiah menguat 0,40% ke level Rp 13.022 per dollar AS. Sementara kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,14% ke level Rp 13.050 per dollar AS.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan sinyal keraguan Bank Sentral Amerika (The Fed) yang tertuang dalam risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dirilis pada Rabu (20/5) mengendurkan tekanan dollar AS. “Akibatnya rupiah punya kesempatan menguat,” kata dia.
Untuk besok (22/5) Trian memprediksi rupiah berpeluang melemah. Sebab di prediksi data-data ekonomi AS pada Kamis (21/5) malam yaitu penjualan rumah bekas (existing home sales) dan indeks manufaktur (Phily Fed Manufacturing Index) sama-sama diprediksi menunjukkan hasil gemilang.
Apalagi di akhir bulan permintaan dollar AS cenderung melonjak akibat pembayaran hutang korporasi yang mendekati jatuh tempo. Untuk itu Trian memprediksi rupiah besok akan bergerak dalam kisaran Rp 13.100 – Rp 13.200 per dollar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News