Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli
Mengenai hal tersebut, Nicodimus mengatakan kalau dilihat untuk KOCI perhitungan PER berdasarkan prospektus dan rata-rata harga IPO menghasilkan angka 14,73. Ini cukup undervalued dibandingkan rata-rata sektor properti. Selain itu fundamentals untuk emiten tersebut kelihatan cukup kuat dan kondusif.
“Menurut saya prospek emiten ini lebih baik dibandingkan IOTF” Ujarnya. Tetapi untuk prospek STRK, Nicodimus tidak memberikan komentar.
Lalu Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan terkait prospek perusahaan yang akan melantai di bursa tentunya prospeknya tergantung dari masing-masing sektor.
Baca Juga: Begini Prospek IPO Sumber Sinergi Makmur (IOTF) yang Incar Dana Segar Rp 132 Miliar
Misalnya untuk sektor berbasis konsumer tahun ini dan tahun depan sebetulnya masih cukup baik, didorong oleh sentimen pemilu karena dengan adanya pemilu maka akan mendongkrak daya beli masyarakat.
“Bagi investor baru, sebaiknya perhatikan rencana penggunaan dan IPO, mayoritas apakah akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja modal (ekspansi) atau untuk membayar hutang. Selain itu, prospek emiten tersebut apakah akan diuntungkan dengan kondisi ekonomi saat ini” kata Fajar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News