kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Begini Prospek IPO Sumber Sinergi Makmur (IOTF) yang Incar Dana Segar Rp 132 Miliar


Jumat, 15 September 2023 / 13:05 WIB
Begini Prospek IPO Sumber Sinergi Makmur (IOTF) yang Incar Dana Segar Rp 132 Miliar
ILUSTRASI. Sumber Sinergi Makmur (IOTF) bakal IPO dengan melepas 1,1 miliar saham di kisaran Rp 100-Rp 120 per saham


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) sudah memulai masa penawaran awal (bookbuilding) dalam rangka pelaksanaan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

Masa bookbuilding IPO Sumber Sinergi Makmur akan berlangsung pada 14-19 September 2023. Di mana, perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,1 miliar saham.

Jumlah itu setara dengan 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Sumber Sinergi Makmur memasang harga penawaran di kisaran Rp 100-Rp 120 per saham.

Dengan harga tersebut, maka IOTF berpotensi meraup dana segar sebesar hingga Rp 132 miliar.

PT KB Valbury Sekuritas dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam IPO Sumber Sinergi Makmur.

Baca Juga: Perusahaan GPS, Sumber Sinergi (IOTF) Siap IPO, Tawarkan Harga Rp 100-Rp 120

Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana ini, IOTF juga menerbitkan sebanyak 1,1 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebesar-besarnya 26,32% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

Adapun setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu Waran seri I, di mana setiap satu Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru IOTF yang dikeluarkan dalam portepel. Harga pelaksanaan sebesar Rp 130, yang berlaku mulai 9 April 2024 sampai dengan 8 Oktober 2024. Total hasil pelaksanaan Waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 143 miliar.

Melansir dari prospektusnya, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja.

Yakni untuk  pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N sekitar 150.000 unit, ET200 sekitar 120.000 unit, OBD sekitar 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit, WETRACKLITE sekitar 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain).

Melihat IPO Sumber Sinergi Makmur ini, Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro meminta investor turut melirik laporan keuangan perusahaan.

Di mana, berdasarkan laporan keuangan terkini di prospektus IOTF yakni semester I-2023, terlihat laba Sumber Sinergi Makmur turun.

Selain itu, berdasarkan rasio keuangan perusahaan hampir semua melemah kalau dibandingkan secara tahunan atau year on year (YoY).

Baca Juga: Segera IPO, Barito Renewables Tawarkan 4,5 Miliar Saham di Kisaran Rp 670-Rp 780

“Selain itu kalau kita hitung market cap emiten tersebut berdasarkan harga IPO dan jumlah saham yang di tawarkan, market cap nya sekitar Rp 121 miliar. Jadi emiten tersebut tergolong small cap. Dengan harga IPO juga yang cukup rendah juga dan fundamental emiten yang sedang turun kondisi bottom line, menurut saya IOTF akan mendapat banyak tantangan untuk bisa menyaingi emiten existing lainnya,” kata Nicodimus

Sementara itu, pengamat pasar modal, sekaligus akademisi UI, Budi Frensidy menuturkan, saat ini pasar global sedang kurang bergairah karena suku bunga di Amerika Serikat (AS) sudah hampir 5,75% sama dengan bunga SBI.

Akibatnya investor enggan investasi di instrumen rupiah. Di tambah, risiko ARA dan ARB simetris juga membuat investor tidak tenang masuk ke pasar modal.

“Lagipula saham-saham IPO yang kapitalisasinya kecil biasanya kurang menarik minat investor.” kata Budi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×