Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kokoh menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepajang pekan ini. Kurs rupiah Jisdor menguat 0,58% ke Rp 15.504 per dolar AS pada Jumat (17/11). Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 1,2% dari posisi Rp 15.693 per dolar AS pada Jumat (10/11).
Sedangkan kurs rupiah di pasar spot tercatat menguat 0,40% ke level Rp 15.493 per dolar AS pada perdagangan Jumat (17/11). Dalam sepekan, mata uang Garuda meningkat signifikan atau 1,29% dari level penutupan Jumat lalu di Rp 15.695 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan dolar AS disebabkan oleh pelemahan berbagai data AS mulai dari data ketenagakerjaan, harga impor, serta data manufaktur AS.
"Pelemahan data AS semakin menguatkan ekspektasi bahwa Fed akan mempertahankan suku bunganya di tahun ini, dan mulai melakukan pemotongan suku bunga di pertengahan tahun 2024," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (17/11).
Baca Juga: Rebound, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 15.504 Per Dolar AS pada Jumat (17/11)
Menurut Josua, ekspektasi ini juga mendorong penurunan yield US Treasury sehingga mendorong arus masuk investor asing ke pasar keuangan Asia. Adapun yield SUN juga ikut turun sebesar 7bps ke level 6,62%.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, awal pekan ini data menunjukkan bahwa inflasi konsumen AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober. Sementara penjualan ritel turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru juga meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada minggu lalu. Dolar berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri minggu ini dengan nilai lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya, dan mengalami penurunan terbesar terhadap dolar Australia dan Euro.
Baca Juga: Terkuat di Asia, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.493 Per Dolar AS Pada Hari Ini
Sementara Josua memproyeksikan rupiah berpotensi lanjut menguat meski terbatas. Ini seiring dengan rilis notulen FOMC serta proyeksi penurunan berbagai data AS, termasuk di dalamnya penjualan rumah di AS.
Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.425 per dolar AS-Rp 15.550 per dolar AS di pekan depan. Sedangkan Sutopo meramalkan rupiah akan diperdagangankan mendatar di kisaran Rp 15.400 per dolar AS-Rp 15.600 per dolar AS di awal pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News