kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Melemah 0,5% Pekan Ini, Simak Prediksi Rupiah Pekan Depan


Sabtu, 09 September 2023 / 07:50 WIB
Melemah 0,5% Pekan Ini, Simak Prediksi Rupiah Pekan Depan


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah dalam sepekan periode 4-8 September 2023. Kurs rupiah spot melemah 0,5% ke Rp 15.328 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan hingga Jumat (8/9).

Kurs rupiah Jisdor melemah 0,58% sepekan ke Rp 15.341 per dolar AS dari akhir pekan lalu Rp 15.252 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh rilis beberapa data AS yang masih menunjukkan tren positif," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Jumat (8/9).

Josua memperkirakan, pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.250 per dolar AS-Rp 15.375 per dolar AS. Pengamat mata uang dan komoditas Lukman Leong memproyeksikan pergerakan rupiah pada rentang Rp 15.200 per dolar AS-Rp 15.450 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Stabil di Level Rp 15.328 Per Dolar AS Pada Hari Ini (8/9)

Josua mengatakan, rupiah bergerak sideways di perdagangan terakhir pekan ini setelah rilis data ketenagkerjaan AS yang secara mengejutkan masih mencatatkan tren positif. Selain itu, initial jobless claims turun menjadi 216.000 dari sebelumnya 229.000 dan lebih rendah dari ekspektasi sebesar 233.000 yang merupakan level terendah sejak bulan Februari 2023.

Sementara itu, biaya unit tenaga kerja naik menjadi 2,2% dari sebelumnya 1,6%, mengindikasikan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi di AS. The Fed, sebelumnya menyatakan bahwa arah kebijakannya sangat dipengaruhi oleh kondisi data terkini perekonomian AS. Sehinga pergerakan dolar AS berfluktuasi pasca rilis data tersebut.

Lukman menambahkan, pelemahan rupiah sepanjang pekan ini karena tertekan oleh rally dolar AS dan kekhatiran perlambatan di kawasan Asia terutama China.

Baca Juga: Dolar Menuju Penguatan Mingguan Terpanjang Sejak 2014

Untuk pekan depan, sentimen tersebut masih akan berlanjut. Menurut Lukman, investor mengantisipasi data inflasi AS dan data perdagangan Indonesia.

"Rally dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut hingga FOMC September," kata Lukman.

Sementara Josua berpandangan rupiah berpotensi menguat terbatas di pekan depan. Ini seiring dengan rilis data China seperti inflasi, penjualan ritel, dan produksi industri bulan Agustus yang diproyeksikan meningkat.

Sementara rilis beberapa data ekonomi AS seperti inflasi, penjualan ritel, dan produksi industri, serta sentimen konsumsi diperkirakan akan cenderung bervariasi. "Inflasi inti AS diperkirakan menurun, sedangkan inflasi umum diperkirakan meningkat," pungkas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×