Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (9/6), kurs rupiah spot menguat 0,37% ke Rp 14.840 per dolar AS.
Dalam sepekan, kurs rupiah spot menguat 1,03%. Pada perdagangan terakhir pekan lalu Rabu (31/5), kurs rupiah spot berada di Rp 14.994 per dolar AS.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memaparkan, indeks dolar AS pada hari Kamis (8/6) jatuh ke level terendah dalam dua pekan dan berakhir turun 0,72%. Dolar AS melemah pada Kamis setelah klaim pengangguran awal mingguan AS melonjak ke level tertinggi 19 bulan dan menurunkan imbal hasil treasury note.
Adapun klaim pengangguran awal mingguan AS naik 28.000 di 261.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi 235.000.
Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 0,37% ke Rp 14.840 per Dolar AS, Jumat (9/6)
Selain itu, ekspektasi Fed untuk menghentikan kampanye kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC minggu depan melemahkan dolar. Pasar hanya mengharapkan peluang 28% bahwa Fed akan menaikkan kisaran target dana Fed sebesar 25 bps di pekan depan.
Untuk pekan ini, Sutopo melihat rupiah masih menguat tipis terhadap dolar AS sebesar 0,23%. "Bisa dibilang bergerak datar dalam rentang antara Rp 14.815 per dolar AS-Rp 14.910 per dolar AS," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (9/6).
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor 0,3% ke Rp 14.853 per Dolar AS, Jumat (9/6)
Kurangnya katalis yang mendukung sentimen setelah persetujuan penambahan plafon utang AS, membuat pasar menunggu keputusan Fed mengenai suku bunga pada pekan depan. "Data lokal menitik beratkan pada laporan penjualan retail dan neraca perdagangan," sambung dia.
Untuk hari Senin (12/6), USD/IDR diprediksi masih bergerak datar, dalam rentang Rp 14.800 per dolar AS–Rp 14.900 per dolar AS. Adapun sepanjang pekan depan level psikologis Rp 15.000 tetap menjadi kunci utama bagi arah USD/IDR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News