Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih berpotensi menguat pada Rabu (12/7). Kemarin, kurs rupiah spot menguat 0,34% ke Rp 15.153 per dolar Amerika Serikat (AS).
Presiden HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai rupiah akan cenderung mendatar pada esok hari. "Pasar akan memantau laporan indeks harga konsumen AS sebagai data bagi Fed untuk memutuskan suku bunga pada tanggal 26 mendatang," katanya.
Sutopo pun memprediksi rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.200 per dolar AS. Sementara Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memproyeksikan pada rentang Rp 15.040 per dolar AS-Rp 15.240 per dolar AS.
Fikri mengatakan, penguatan rupiah mayoritas didorong dari sentimen global dengan penurunan indeks dolar ke 101. Turunnya indeks dolar karena data inflasi dan ekspektasi Fed rate yang masih tinggi sehingga membuat kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi yang terbatas.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Menguat 0,34% ke Rp 15.153 Per Dolar AS Pada Selasa (11/7)
Sementara dari domestik didorong dari hasil lelang Surat Berharga Negara. "Hasil lelang SUN hari ini mencapai Rp 47 triliun, naik dari dua minggu sebelumnya Rp 35 triliun sehingga rupiah terapresiasi," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (11/7).
Untuk besok, Fikri memproyeksikan rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatannya. Salah satu indikatornya adalah SBN yang masih positif.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,20% ke Rp 15.162 Per Dolar AS Pada Selasa (11/7)
Namun, dia juga menilai Selasa malam ada beberapa data yang dapat diperhatikan seperti data CPI Jerman. Selain itu, kemungkinan ada pernyataan beberapa pejabat the Fed yang bisa mempengaruhi indeks dolar.
"Jika semua data sesuai perkiraan maka rupiah masih bisa terapresiasi meskipun terbatas karena data-data dari AS yang paling signifikan lebih ke short term energy outlook dan yang lainnya tidak akan terlalu signifikan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News