kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghitung Potensi Imbal Hasil Sukuk Tabungan ST012 yang Segera Terbit


Kamis, 18 April 2024 / 19:44 WIB
Menghitung Potensi Imbal Hasil Sukuk Tabungan ST012 yang Segera Terbit


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST012 pada 26 April - 29 Mei 2024. 

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto mengatakan, dengan melihat kondisi ekonomi yang masih cukup baik saat ini, kemungkinan ST012 cukup diminati para investor. Hal ini seiring dengan Bank Indonesia (BI) yang berpeluang memangkas suku bunga acuan.

Adapun, level BI Rate saat ini masih di angka 6%.

“Tetapi dengan kondisi suku bunga acuan yang masih tinggi, artinya kupon yang ditawarkan juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan periode biasanya, itu bisa menarik para investor, terutama investor ritel yang menjadi tujuan utamanya,” kata Suhidarto kepada Kontan.co.id, Kamis (18/4). 

Jika melihat kondisi beberapa tahun terakhir, investor ritel di pasar surat utang negara (SUN) terus meningkat. "Terlebih karena adanya kemudahan akses, sehingga investor ritel bisa dengan mudah membeli dari aplikasi perbankan,“ lanjut dia.

Dia pun memproyeksi, imbal hasil dari ST012 berada dalam kisaran 6,4% - 6,7% dengan target penjualan sebesar Rp 10 triliun atau lebih.

Baca Juga: ST012 Segera Terbit, Intip Potensi Besaran Imbal Hasilnya

Di sisi lain, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, meski bersifat non-tradable atau tidak dapat diperdagangkan, ST012 memiliki fitur spesial berupa kupon floating with floor. 

Adapun fitur ini memungkinkan nilai kupon bisa naik jika acuan naik, tetapi tidak akan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan dan akan ditinjau setiap tiga bulan sekali. 

“Jadi meski bersifat syariah, ST012 ini dapat dimiliki oleh semua investor ritel tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4). 

Reza pun mengitung, imbal hasil ST012 berada di atas suku bunga acuan dan berada di kisaran yang mirip dengan Sukuk Ritel (SR) seri SR020, yaitu sekitar 6,3%. 

“Tapi, jika BI rate turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6%,” tandasnya.

Reza menilai, faktor yang mempengaruhi penjualan ST012 meliputi kondisi pasar yang terjadi saat ini terkait dengan sentimen domestik dan global, serta minat investor.

Baca Juga: Pemerintah Akan Terbitkan ST012 pada Bulan Ini, Berapa Potensi Imbal Hasilnya?

"Perkembangan global, termasuk suku bunga internasional dan ketidakstabilan geopolitik juga dapat memengaruhi minat investor terhadap ST012," imbuhnya.

Sebagai perbandingan, penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 yang meluncur pada 6 November - 6 Desember 2023 tembus Rp 20,02 triliun dari kedua seri. Adapun, ST011 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel terakhir pada 2023.

Sebagai informasi, Sukuk Tabungan seri ST011-T2 tenor 2 tahun menawarkan tingkat kupon sebesar 6,30% per tahun dan seri ST011-T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,50% per tahun yang bersifat floating with floor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×