kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ST012 Segera Terbit, Intip Potensi Besaran Imbal Hasilnya


Kamis, 18 April 2024 / 07:40 WIB
ST012 Segera Terbit, Intip Potensi Besaran Imbal Hasilnya
ILUSTRASI. Ilustrasi ekonomi syariah. KONTAN/Muradi/2016/09/13


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana akan menerbitkan seri terbaru Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST012 pada 26 April - 29 Mei 2024. Setelah masa penawaran sukuk ritel seri SR020 telah ditutup pada Rabu (27/3). 

Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi memprediksi, ST012 akan mendapat animo yang cukup tinggi dari investor ritel domestik. 

Menurut Reza, meski bersifat non-tradable atau tidak dapat diperdagangkan, ST012 memiliki fitur spesial berupa kupon floating with floor. Adapun fitur ini memungkinkan nilai kupon naik jika acuan naik, tetapi tidak akan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan dan akan ditinjau setiap tiga bulan sekali. 

“Jadi meski bersifat syariah, ST012 ini dapat dimiliki oleh semua investor ritel tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4).

Baca Juga: Obligasi Daerah dan Sukuk Daerah Bakal Terbit pada Kuartal IV-2024

Namun demikian, Reza mengatakan bahwa Kementerian Keuangan belum dapat menentukan besaran imbal hasil atau kupon dari ST012. Meski begitu, jika suku bunga Bank Indonesia (BI) tetap berada di 6%, kemungkinan imbal hasilnya akan sama dengan besaran Sukuk Ritel (SR) seri SR020, yaitu sekitar 6,3%. 

“Tapi, jika BI rate turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6%,” imbuhnya.

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat, penjualan ST012 yang akan diterbitkan pada akhir April 2024 mendatang, juga memiliki potensi untuk melebihi target seperti SR020. 

Dia menilai, penjualan ST012 diprediksi akan mendapatkan antusiasme tinggi dari investor, seiring dengan Bank Indonesia yang berpeluang akan memangkas suku bunga acuan. Adapun, level BI Rate saat ini masih di angka 6%.

“Menurut saya ST012 meskipun bersifat non tradable sehingga peminatnya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan yang tradable, tapi masih tetap akan diminati oleh masyarakat karena likuiditas pasar masih sangat terjaga,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4). 

Selain itu, Ramdhan menuturkan bahwa tumbuhnya minat masyarakat dalam berinvestasi di ST012 juga didorong oleh pendalaman pasar yang terus berlangsung. Terlebih, pemerintah juga mulai aktif menawarkan obligasi ritel tiap tahun.

Baca Juga: Target Penerbitan SBN Turun pada Kuartal II-2024, Ini Pemicunya

“Apalagi melihat masyarakat di Indonesia merupakan deposan sehingga lebih mudah menarik mereka menjadi investor," sambungnya.

Hal tersebut juga lantaran kupon yang ditawarkan SBN memang lebih tinggi. Kemudian, pajaknya juga lebih rendah jika dibandingkan dengan deposito. Terlebih, dorongan investor juga dipengaruhi volatilitas, khususnya dari suku bunga, sehingga kupon yang ditawarkan semakin tinggi seiring meningkatnya risiko investasi.

Ramdhan pun memprediksi, imbal hasil dari ST012 akan sekitar 6,5%, dengan proyeksi target penjualan hingga mencapai sebesar Rp 10 triliun, hal ini seiring dengan likuiditas masyarakat dan pasar yang masih sangat bagus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×