Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Sukarno menyarankan investor untuk menghadapi dua kemungkinan yang ada. Pertama, Jika FRR turun, investor disarankan untuk mulai mengambil momentum akumulasi beli. Sebab semua sektor bisa mendapat angin segar khususnya bagi yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
Baca Juga: Minim sentimen dari domestik, rupiah melemah di pekan ini
Menurut Sukarno properti turut mendapat katalis positif karena dengan turunnya suku bunga bisa meningkatkan gairah orang berbelanja. Apalagi sekarang ini harga properti cenderung murah karena lebih banyak stocknya dibanding pembeli. Bisa jadi saat suku bunga turun penjualan emiten properti bisa lebih baik di semester II 2019 ini.
Kemungkinan kedua, jika The Fed tidak jadi menurunkan suku bunganya, investor tetap bisa mengambil posisi sebab IHSG sudah turun dalam.
Sukarno menyarankan investor menggunakan strategi buy on weakness kalau FRR masih stagnan. Dalam menyikapi hal ini, investor dapat memilih sektor konsumsi atau komoditas yang lagi up trend seperti emas.
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendryana menambahkan secara umum pergerakan IHSG tidak akan terlalu berpengaruh jika FRR tidak turun.
Baca Juga: IHSG melorot 1,19% ke 6.325 pada akhir pekan ini, berikut sentimen pemicunya
“Saat ini hal sentimen suku bunga tidak terlalu pengaruh karena market masih fokus pada kinerja kuartal II 2019 para emiten,” ujarnya.
Sebab sentimen suku bunga sudah tercermin di pergerakan harga saham-saham saat ini yang sudah price in, khususnya pada emiten-emiten bluechips . Menurut Wawan salah satu sikap yang bisa diambil investor adalah mencermati kinerja fundamental emiten.
Sambil menunggu pengumuman The Fed Investor bisa memasuki sektor keuangan karena sentimen ekpektasi suku bunga turun masih kuat hingga akhir tahun. Atau opsi lainnya, Wawan merekomendasikan investor mencermati saham yang tidak terlalu sensitif suku bunga misalnya dari sektor konsumsi.
Baca Juga: Kembali kompak, hari ini IHSG dan rupiah sama-sama rawan
Wawan menyarankan investor bisa melirik saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Unilever Tbk (UNVR) karena kinerja fundamentalnya yang baik serta pergerakan sahamnya yang menarik.
Wawan menyarankan saham UNVR beli di target harga Rp 49.000 sampai dengan akhir tahun dan ICBP target harga ke Rp 11.500.