Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan Sukarno lebih memilih saham properti. Salah satunya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) sebagai salah satu yang dia unggulkan. Menurut Sukarno walaupun sektor properti sedang lesu, emiten Grup Sinarmas ini memperoleh kinerja fundamental yang cemerlang di semester I 2019 ini.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Belum Ada Sentimen Positif dari Dalam Negeri
Asal tahu saja melansir laporan keuangannya di semester I 2019, DMAS mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 302% year on year dari sebelumnya Rp 245,76 pada semester I 2018 menjadi Rp 985,18 miliar. Adapun perolehan marketing salesnya yang pada paruh pertama tahun ini sudah nyaris mencapai targetnya.
Perolehan ini diikuti laba periode berjalan yang dapat datribusikan ke pemilik entitias induk yang naik signifikan hingga 567% yoy menjadi Rp 625,75 miliar. Adapun jumlah aset yang dimiliki DMAS turut naik walau tidak signifikan menjadi Rp 7,64 triliun dari sebelumnya Rp 7,50 triliun.
Baca Juga: Ini Alasan Saham ANTM Tetap Menarik Meski Harga Nikel Jatuh
Menurut Sukarno, saham DMAS sudah berada di harga wajarnya. Price Earning Rasio (PER) nya juga masih di 11,69 kali di bawah dari rata-rata industri. Melihat valuasi sahamnya, Sukarno bilang DMAS masih ada potensi jika harga kembali breakout 328 masih mampu ke 380.
Sukarno bilang target price DMAS melalui rasio Fibonacci sebesar 150%-161.8% akan berada di Rp 385- Rp 406 dalam jangka waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News