Trimegah Bangun Persada (NCKL) Catat Pendapatan Rp 14,10 Triliun pada Semester I-2025

Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan nikel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel meraih kinerja keuangan positif pada semester I-2025.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/7/2025), pendapatan dari kontrak dengan pelanggan NCKL tercatat sebesar Rp 14,10 triliun pada semester I-2025. Hasil ini meningkat 10,16% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 12,80 triliun.

Mayoritas pendapatan NCKL pada semester I-2025 berasal dari segmen pengolahan nikel yaitu sebesar Rp 11,09 triliun. Adapun pendapatan NCKL lainnya berasal dari segmen penambangan nikel yakni Rp 2,99 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan NCKL tumbuh 4,12% yoy menjadi Rp 9,35 triliun pada semester I-2025, dibandingkan Rp 8,98 triliun yang dibukukan pada semester I-2024.

Baca Juga: Prospek Saham NCKL Diklaim Masih Cerah, Tetap Ekspansif Meski Harga Nikel Redup

Hasil ini membuat NCKL mengantongi laba bruto sebesar Rp 4,74 triliun pada akhir semester I-2025, naik 24,08% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 3,82 triliun.

Beban penjualan, umum, dan administrasi NCKL turut mengalami penurunan 14,53% yoy dari Rp 717,64 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp 613,35 miliar pada semester I-2025. 

Alhasil, NCKL mampu mencetak laba usaha sebesar Rp 4,05 triliun pada semester I-2025, tumbuh 18,77% yoy dibandingkan realisasi semester I-2024 senilai Rp 3,41 triliun.

Baca Juga: Proyeksi Kinerja Harita Nickel (NCKL) di Tengah Pelemahan Harga Nikel

Hingga akhir semester I-2025, NCKL membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,10 triliun atau naik 45,91% yoy dibandingkan hasil pada semester I-2024 sebesar Rp 2,81 triliun.

NCKL memiliki total aset sebesar Rp 56,66 triliun per akhir semester I-2025 atau meningkat 8,44% dibandingkan total aset perusahaan pada akhir tahun 2024 sebesar Rp 52,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News