kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas saham emiten LQ45 naik karena window dressing, cermati prospeknya


Minggu, 29 Desember 2019 / 20:21 WIB
Mayoritas saham emiten LQ45 naik karena window dressing, cermati prospeknya
ILUSTRASI. Kendaraan melintasi layar pergerakan saham di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (16/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,23 persen atau 14,27 poin ke level 6.211,59.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

Untuk ADRO, prospek kenaikan harga sahamnya didorong oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mulai menemukan titik terang.

Pasalnya, pada 24 Desember 2019, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menandatangani kesepakatan dagang Fase I secepatnya. Hal ini diprediksi akan membuat konsumsi batubara China kembali meningkat.

Baca Juga: Sambut January effect 2020, berikut rekomendasi analis

"Di sisi lain, secara fundamental, ADRO masih sangat murah. Hal itu terlihat dari PER yang masih di level 6x setelah kenaikan yang cukup," ucap Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/12).

Sementara itu, kenaikan harga saham BSDE ke depannya ditopang oleh isu penurunan bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) pada 2020.

Untuk WIKA, Chris memprediksi, kenaikan harga sahamnya akan didukung oleh proyek-proyek WIKA yang masih tergolong banyak dan pendapatan yang stabil jika dibandingkan dengan peer-nya.

Sementara itu, pertumbuhan harga saham BMRI ditopang oleh price to earning ratio (PER) yang masih tergolong rendah dengan kinerja keuangan yang baik.

Per kuartal III-2019, BMRI  mencatatkan laba hingga Rp 20,3 triliun atau tumbuh 11,9% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,1 triliun.

Baca Juga: Analis prediksi obligasi negara pada 2020 masih jadi pilihan menarik, ini alasannya

Sebagai informasi, per Jumat (27/12), PER ADRO berada di level 6,58x, BSDE 7,97x WIKA 10x, dan BMRI 13,39x.

Tak berhenti sampai di situ, Chris juga melihat ada saham-saham yang belum naik terlalu signifikan pada Desember ini, tetapi menarik untuk dikoleksi.

Mereka adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×