Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat akan menerapkan batas aturan penolakan otomatis atau auto rejection untuk mengatur perdagangan waran. Selama ini perdagangan waran diketahui tidak memiliki aturan layaknya perdagangan saham.
Waran merupakan hak untuk membeli saham atau obligasi yang sering menyertai pembelian saham suatu perusahaan. Nantinya, setiap waran tersebut bisa ditukarkan oleh pemiliknya dengan saham ketika jatuh tempo sesuai dengan ketentuan yang disepakati sebelumnya. Lazimnya harga saham di pasar lebih tinggi dari harga waran.
Tapi saat ini sering terjadi harga waran yang justru lebih tinggi dari harga saham yang diperdagangkan. Hal tersebut yang akhirnya menjadi dasar BEI menerapkan auto rejection terhadap waran. Nantinya, ketika harga waran lebih tinggi dibandingkan harga saham, Jakarta Automatic Trading System (JATS) secara otomatis akan menghentikan perdagangannya.
Direktur Pengawasan Transaksi BEI Kristian Sihar Manulang mengatakan penerapan auto rejection untuk perdagangan waran ini akan dimulai pada Maret 2019 mendatang. Dia bilang sistem ini sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan BEI Nomor IIA Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, namun saat ini belum bisa diiplementasikan lantaran masih dalam proses penyesuaian oleh anggota bursa (AB).
“Sistemnya harus dites terlebih dahulu dengan seluruh AB,” kata dia ketika ditemui di Gedung BEI pada Kamis (2/21).
Lebih lanjut, Kristian bilang waran yang saat ini sudah diperdagangankan dan harganya melebihi harga sahamnya akan menyesuaikan. Nantinya waran tersebut tidak bisa diperdagangkan dengan harga melebihi harga sahamnya.
Sebagai contoh, pada perdagangan perdananya di bursa Kamis ini, harga waran PT Armada Jaya Tbk (JAYA-W) melonjak 31.300% menjadi Rp 314 per unit pada perdagangan hari ini. Emiten yang bergerak di bidang angkutan barang dengan truk ini diketahui memberikan menerbitkan waran dengan rasio 2:1. Harga pelaksanaan saham JAYA adalah Rp 680 per saham dengan total saham yang dilepas ke publik sebesar 150 juta saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News