kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Armada Berjaya (JAYA) menargetkan pertumbuhan pendapatan 300% setelah IPO


Kamis, 21 Februari 2019 / 12:24 WIB
Armada Berjaya (JAYA) menargetkan pertumbuhan pendapatan 300% setelah IPO


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) membidik kenaikan pendapatan hingga 300% di tahun 2019. Jelas saja, emiten yang bergerak di bidang angkutan barang menggunakan truk ini akan menggunakan dana yang berhasil dihimpun melalui IPO sebesar Rp 43,2 miliar untuk menambah unit truk yang dimilikinya.

Armada Berjaya Trans akan menambah 61 unit truk baru UD Quester dan Hino FL 235 JW untuk memperkuat armadanya yang saat ini berjumlah 70 unit truk yang mayoritas adalah tractor head beserta trailer flatbed 40 feet untuk pengangkutan peti kemas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk 61 unit truk baru yang akan dibeli menggunakan dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk keperluan pengangkutan loose cargo atau tanpa peti kemas dari pabrik dan gudang-gudang distributor yang berada di sekitar Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Direktur Utama Armada Berjaya Trans Darmawan Suryadi berharap pihaknya bisa memperoleh kontrak baru setelah penambahan armada truk tahun ini. Saat ini, Armada Berjaya Trans telah mengantongi tujuh kontrak dari berbagai perusahaan. Diantaranya adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan Mulia Group.

“Kami menargetkan pendapatan naik signifikan 200%-300% dengan penambahan kontrak baru, tapi kami belum menargetkan berapa kontrak baru tersebut, fokus kami dengan penambahan 61 truk baru masih menjaga pelayanan dengan klien lama,” kata dia ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (21/2).

Lebih lanjut Darmawan bilang, kontrak yang diteken oleh Armada Berjaya Trans dengan klien rata-rata diperbaharui setiap dua tahun. Pendapatan perusahaan dari kontrak pengangkutan tersebut punya porsi sebesar 80% dari seluruh pendapatan. Sedangkan sisanya sebesar 20% disumbang oleh angkutan barang ekspedisi atau freight forwarding antar pulau.

Hingga akhir kuartal III-2018 atau akhir September 2018 Armada Berjaya Trans tercatat berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,29 miliar dari total pendapatan Rp 20,8 miliar. “Diperkirakan hingga akhir tahun lalu laba bisa mencapai Rp 2 miliar dari pendapatan sebesar Rp 30 miliar,” kata Darmawan.

Asal tahu saja, Armada Berjaya Trans sebelumnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan mesin pengaduk semen atau cement mixer. Namun, pada tahun 2015 Armada Berjaya memutuskan untuk menghentikan bisnis tersebut lantaran lesunya bisnis konstruksi dan properti. Barulah pada tahun 2016 perusahaan ini banting setir dengan membeli 28 unit truk untuk keperluan angkutan barang baik peti kemas maupun loose cargo.

Pada perdagangan perdananya Kamis ini saham JAYA langsung melonjak 50% ke angka Rp 432 per saham. Lonjakan tersebut otomatis membuat saham JAYA terkena penolakan otomatis atau auto rejection oleh Jakarta Automated Trading System (JATS). Perusahaan ini mencatatkan diri ke bursa dengan 150 juta saham atau setara dengan 40% total kepemilikan saham. Selain itu JAYA juga menerbitkan waran yang menyertai saham tersebut dengan rasio 2:1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×