Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. LX International Corp secara resmi telah mengakuisisi PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE). Akuisisi ini menandai langkah strategis NICE untuk meningkatkan nilai Perusahaan dalam ekosistem industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
Aksi korporasi ini merupakan tindak lanjut atas conditional shares sale and purchase agreement (CSPA) yang ditandatangani oleh para pihak dan telah sesuai dengan keterbukaan informasi sebagaimana tercantum pada prospektus penawaran umum perdana saham NICE.
Baca Juga: BEI Minta Pengendali Lama Adhi Kartiko Pratama (NICE) Tetap Pegang 10% Saham
Pada Selasa (16/1), telah dilakukan pengalihan saham-saham pada NICE yang antara lain dimiliki PT Sungai Mas Minerals sebesar 1,85 miliar saham, PT Inti Mega Ventura sebesar 1,73 miliar saham, saham milik Michael Adhidaya Susantyo sebesar 25 juta saham, dan saham milik Victor Agung Susantyo sebesar 25 juta saham.
Saham-saham ini dialihkan kepada PT Energy Battery Indonesia, yang 99,99% sahamnya dikuasai oleh LX International Corp. Harga akuisisi dilakukan dengan nilai Rp 438 per saham.
Dus, pasca akusisi, PT Energy Battery Indonesia memiliki total 3,64 miliar saham pada NICE. Jumlah tersebut setara dengan 60% dari total seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor
Baca Juga: Sejumlah Emiten Baru Melantai di BEI, Saham Adhi Kartiko (NICE) Paling Menarik?
"Dengan diselesaikannya transaksi ini, tentunya memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards," terang Presiden Direktur NICE, Stevano Rizky Adranacus, Selasa (16/1).
Keberadaan LX International Corp.sebagai pemegang kendali baru di NICE sejalan dengan rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel.
Akuisisi ini juga sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik, serta memperkuat posisi NICE dalam rantai pasok industri. LX International Corp.
Selain itu, NICE berharap dapat memainkan peran aktif sebagai perusahaan publik dalam mencapai tujuan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dengan dukungan LX International Corp, NICE berambisi untuk menjadi pelaku kunci dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, menjunjung tinggi standar pertambangan kelas dunia.
Baca Juga: Adhi Kartiko (NICE) Bidik Kenaikan Pendapatan dan Laba hingga 10% di 2024
Saham NICE resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (9/1). Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), NICE melepas 1,21 miliar saham yang merepresentasikan 20% kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp. 438 per lembar saham. Sehingga, nilai IPO NICE adalah Rp. 532,78 miliar,
Sebagai gambaran, Adhi Kartiko Pratama adalah Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi melalui proyek nikel laterit yang merupakan kontributor utama dalam industri bijih nikel global.
Tambang Adhi Kartiko Pratama terletak di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia, 180 km sebelah barat laut Kabupaten Kendari.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Adhi Kartiko Pratama (NICE) Targetkan Produksi 2,5 Juta Ton Nikel
NICE menaksir, laba bersih tahun ini berpotensi tumbuh di rentang 5%-10% dari tahun lalu.
“Untuk pertumbuhan pendapatan proyeksinya sama dengan laba bersih,” kata Stevano. NICE juga menargetkan adanya kenaikan produksi bijih nikel tahun ini, dari semula 2 juta ton pada tahun lalu menjadi 2,5 juta ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News