kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan Covid-19 di China Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah pada Senin (25/4)


Senin, 25 April 2022 / 17:45 WIB
Lonjakan Covid-19 di China Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah pada Senin (25/4)
ILUSTRASI. Mayoritas bursa utama Asia ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (25/4).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa utama Asia ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (25/4). Pelemahan dipimpin oleh Shanghai Composite Index yang melemah 5,13%, disusul Hang Seng yang terkoreksi 3,7% dan Nikkei 225 yang terkoreksi 1,90%.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,13% ke level 7.215,979.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, pergerakan bursa saham Asia tertekan oleh rasa takut kebijakan penguncian wilayah atau lockdown akan diberlakukan di Beijing. Stasiun TV milik Pemerintah China melaporkan warga dilarang keluar dari distrik Chaoyang setelah beberapa lusin kasus terdeteksi akhir pekan lalu.

Dengan perang di Ukraina memasuki bulan ketiga dan kebijakan lockdown atas 25 juta orang di kota Shanghai akan segera memasuki bulan kedua, sentimen investor sangat rentan di tengah kekhawatiran lonjakan harga-harga di tingkat konsumen akan memicu kenaikan suku bunga acuan di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,13%, Net Buy Asing Mencapai Rp 3,49 Triliun pada Senin (25/4)

Kemenangan Presiden Emmanuel Macron pada Pemilihan Umum Prancis memperkuat keyakinan investor bahwa Prancis tidak akan merubah kebijakan luar negerinya di tengah berkobarnya perang di Ukraina. Kemenangan Macron tidak memberi dampak yang berarti pada pasar karena sesuai dengan ekspektasi pasar.

Investor juga cemas menantikan rilis laporan keuangan kuartal pertama 2022 dari perusahaan teknologi raksasa seperti Amazon, Microsoft, Meta dan Alphabet yang berpotensi keluar mengecewakan pekan ini.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah melemah di awal pekan ini, tertekan oleh kekhawatiran bahwa ledakan penularan Covid-19 di China akan memukul permintaan minyak dunia. Harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) merosot sekitar 3% dan berada di bawah US$ 100 per barel.

Baca Juga: Jelang Pertemuan The Fed, Pasar Modal Indonesia Diproyeksi Tak Terpengaruh Besar

Pasar minyak global akan segera menerima pasokan tambahan di tengah prospek lesunya permintaan. Libya dilaporkan akan kembali memompa minyak dari sejumlah ladang minyak yang selama ini tidak berproduksi sementara terminal minyak CPC di lepas pantai Laut Hitam telah kembali beroperasi normal setelah sempat rusak akibat badai.

Sebaliknya, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) melompat 6% setelah Indonesia mengumumkan akan melarang semua jenis ekspor minyak goreng mulai 28 April. Langkah ini dinilai sebuah langkah yang dapat memperburuk inflasi bahan pangan dan meningkatkan volatilitas di pasar hasil pertanian  yang sudah terpukul oleh sentimen perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×